Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 25 Desember 2023 | 16:05 WIB
Ilustrasi Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar memberikan pemaparan dalam Debat Cawapres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Cak Imin menyebut revolusi mental yang gagal diganti dengan slepet. [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumbar.id - Calon wakil presiden atau cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin belakangan ini mempopulerkan kata slepet dalam kampanyenya.

Saat debat cawapres Jumat (22/12/2023) lalu, Cak Imin berulang kali menyebut kala slepet dalam penyampaian visi misinya.

Lalu apa sebenarnya maksud slepet yang sering dilontarkan Cak Imin ini? Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini blak-blakan mengungkapnya.

Saat kampanye di hadapan mahasiswa se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kemarin, Cak Imin mengatakan, makna slepet sebenarnya sama dengan revolusi.

Baca Juga: Respon Makjleb Anies Baswedan Saat Disebut Gus Yahya Tak Bakal Menang Pilpres

Hanya saja, kata anak Kiai Haji Muhammad Iskandar ini, kata revolusi saat ini maknanya agak kacau sejak revolusi mental yang digaungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal.

"Sebetulnya slepet ini sama maknanya dengan revolusi. Tapi kata revolusi agak kacau sejak revolusi mental gagal dijalankan dengan baik," ujar Cak Imin dalam video yang diunggah di akun X @cakimiNOW.

Karena itu Cak Imin mengaku terpaksa memakai istilah yang lebih mudah yaitu slepet. Menurut dia, kata slepet ini tidak mengganggu seperti kata revolusi yang dipakai dalam jargon revolusi mental.

"Saya terpaksa memakai istilah lebih mudah dan kemudian tidak menggganggu, karena 10 tahun revolusi mental menjadi revolusi mental karena itu saya gunakan istilah slepet," ucapnya.

Menurut Cak Imin, hal pertama yang akan dislepet jika terpilih menjadi wapres adalah menyingkirkan pebisnis dari lingkaran pembuat kebijakan.

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Populerkan Kata Slepet di Debat Cawapres, Ternyata Ini Maknanya

Kata dia, rumitnya keadaan saat ini karena pemain bisnis merangkap pembuat aturan. Inilah ujar dia yang harus kita slepet.

"Karena apa? Karena aturan harus dibuat setara. Seluruh pelaku bisnis harus bisa terlibat dan setara untuk maju berkembang. Rakyat terlibat," tuturnya.

Load More