SuaraSumbar.id - Baru-baru ini, militer Israel menjatuhkan selebaran propaganda di Gaza yang memuat kutipan ayat 14 dari Surat Al-Ankabut dalam Alquran.
Selebaran ini, yang didistribusikan menggunakan pesawat tempur, diklaim sebagai peringatan kepada warga Palestina di Gaza terkait rencana Israel membanjiri terowongan Hamas dengan air laut.
Kutipan ayat tersebut:
"فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ"
Artinya: "Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim."
Pencatutan ayat Al-Ankabut itu dinilai sebagai ancaman terselubung dari Israel.
Kutipan ini ditempatkan di samping simbol Bintang Daud dan logo tentara Israel, menimbulkan reaksi keras dari warga Palestina di Gaza.
Menurut tafsir yang diuraikan dalam Tafsir Kementerian Agama RI, Surat Al-Ankabut ayat 14 menceritakan tentang dakwah Nabi Nuh AS yang menyeru kaumnya untuk beriman kepada Allah SWT.
Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, tetapi kaumnya tetap ingkar. Akibatnya, Allah SWT menghukum mereka dengan banjir besar karena kekufuran mereka.
Baca Juga: Israel 'Pelintir' Surah Al-Ankabut, Ini Tafsir Sebenarnya Menurut Quraish Shihab
Warga Palestina, seperti Um Shadi Abu el-Tarabeesh, mengkritik keras penggunaan ayat ini oleh Israel.
Mereka menekankan bahwa tindakan Israel adalah bentuk kezaliman, bukan mereka yang menjadi korban.
"Mereka (Israel)-lah yang telah berbuat zalim, bukan kami," kata Abu el-Tarabeesh, menunjukkan kemarahan terhadap manipulasi teks suci ini.
Tafsir lebih lanjut menjelaskan bahwa Nabi Nuh AS berusaha dengan sabar dan ketabahan untuk mengajak kaumnya beriman, namun hanya sedikit yang merespon positif.
Kisah ini, yang juga dijelaskan dalam Surat Hud, menekankan pentingnya kesabaran dan keteguhan iman dalam menghadapi tantangan.
Riwayat dari al-Hakim tentang Nabi Nuh AS, yang dikutip dari Ibnu Abbas, menggambarkan periode panjang dakwah dan kehidupan Nabi Nuh setelah banjir, yang menandai kelanjutan kehidupan manusia di bumi.
Penggunaan ayat Alquran oleh Israel dalam konteks ini menimbulkan pertanyaan etis dan agama yang kompleks, mengingatkan pada sensitivitas dalam menggunakan teks-teks agama dalam konteks politik dan militer.
Ini juga memicu diskusi lebih lanjut mengenai konteks tafsir dan penerapan ayat dalam kehidupan nyata, terutama di tengah konflik yang berkelanjutan.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Israel 'Pelintir' Surah Al-Ankabut, Ini Tafsir Sebenarnya Menurut Quraish Shihab
-
Israel Sebar Selebaran Berisi Ayat Alquran, Apa Makna Surah Al Ankabut?
-
Doakan Rakyat Palestina, Inilah Qunut Nazilah dan Tata Caranya saat Salat
-
Wali Kota Bukittinggi Keluarkan Surat Edaran, Minta Masyarakat Tak Gunakan Produk Pro Israel
-
Ribuan Warga Pasaman Barat Jalan Kaki Galang Donasi untuk Palestina, Shalat Gaib Jelang Beraksi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Bahaya Scrolling HP Larut Malam hingga Kurang Tidur, Bisa Picu Obesitas dan Diabetes!
-
Benarkah Jenggot Pria Lebih Kotor dari Bulu Anjing? Penelitian Ungkap Hasil Mengejutkan
-
Kasus Polisi Tembak Polisi, Eks Kabag Ops Polres Solok Selatan Divonis Seumur Hidup
-
Benarkah Mata Sering Berkedip Gejala Cacingan? Ini Penjelasan Ahli
-
Kumpulan Cara Edit Foto Pakai Jas Mirip Foto Studio dengan Gemini AI, Prompt Harus Detail!