Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 30 Agustus 2023 | 18:19 WIB
Pertunjukan Tapak Suci santriwati Pontren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang. [Dok.Humas Kauman Padang Panjang]

SuaraSumbar.id - Pondok Pesantren (Pontren) Kauman Muhammadiyah Padang Panjang disambangi Civitas Akademika Dzul Iman Quranic Life School Malaysia, Selasa (29/8/2023). Mereka datang ke Ranah Minang untuk melihat warisan Buya HAMKA, ulama yang juga tokoh Muhammadiyah asal Maninjau, Kabupaten Agam.

Pendiri Yayasan Dzul Iman Quranic Life School, Badariah Binti Ismail mengapresiasi sambutan baik dari Pontren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang.

"Kami ingin belajar dan berbagi kisah tentang pengelolaan dan proses pembelajaran dari Pontren warisan Buya HAMKA ini," katanya dalam keterangan tertulis.

Dia juga berharap agar lembaga pendidikannya kelak bisa bekerjasama dengan Kauman Padang Panjang.

Baca Juga: Niat Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2023 Beserta Hukum, Keutamaan dan Tata Cara

"Kami ingin lakukan kerjasama pertukaran guru. Agar loyalitas dan profesionalitas guru-guru di sini dapat dikembangkan di yayasan kami di Malaysia. Program-program pendidikan di sini kami rasa cocok juga diterapkan di sekolah kami," katanya yang memboyong 43 orang rombongan itu.

Senada dengan itu, Mudir Dzul Iman Quranic Life School, Mu'adz bin Ashroff mengatakan, sebagai lembaga pendidikan yang telah berdiri hampir satu abad, Kauman Padang Panjang tentu saja telah menorehkan berbagai prestasi dan lulusan yang berkualitas.

"Kami mengetahui bermula Buya HAMKA yang memimpin lembaga ini hingga sekarang sudah hampir 100 tahun, tentu sudah banyak sebaran alumni yang berkiprah baik itu dalam negeri maupun luar negeri," sebutnya.

Rencana kerjasama tersebut disambut baik oleh Mudir Pontren Kauman Padang Panjang, Derliana. Menurutnya, Kauman sangat terbuka untuk semua unsur lapisan masyarakat yang sejalan dengan arah visi misi pondok pesantren.

"Kami berharap tentu kerjasama nanti dapat saling menguntungkan dan berkontribusi pada perkembangan pendidikan di kedua negara," katanya.

Derliana berharap, pertukaran guru antar dua negara berbeda ini kelak bisa membawa nilai, pengetahuan, dan pengalaman baru yang sama-sama memperkaya kedua lembaga pendidikan.

Baca Juga: Sudah Pelajari Permainan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Chinese Taipei Ungkap Taktik yang Bakal Dipakai

Load More