SuaraSumbar.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menyiapkan 63 ekor sapi sebagai hewan kurban yang akan disalurkan ke daerah Terdepan Terpencil dan Tertinggal (3T) pada Idul Adha 1444 Hijriah.
"Sapi kurban ini berasal dari ASN pada seluruh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Pemprov Sumbar," kata Plt Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov Sumbar, Andri Yulika, Jumat (23/6/2023).
Sapi kurban yang terkumpul itu akan didistribusikan ke masjid-masjid pada daerah 3 T yang kekurangan hewan kurban.
Sapi-sapi itu akan diantarkan langsung oleh petugas yang disiapkan Pemprov Sumbar hingga ke lokasi masjid atau musholla yang telah ditetapkan.
"Ini sebagai bentuk kepedulian dari ASN Pemprov untuk masyarakat di Sumbar karena ada daerah yang penduduknya cukup banyak tapi jumlah hewan kurbannya sedikit bahkan tidak ada. Ini yang coba kita jangkau sehingga semua masyarakat bisa merasakan berkah dari Idul Adha," ujarnya.
Sapi kurban tersebut secara resmi akan diserahkan oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi kepada masyarakat yang akan dipusatkan di Nagari Gantiang Mudiak Utara Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan pada 30 Juni 2023.
Sementara itu Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Sumbar, Al Amin mengatakan kurban dari ASN untuk masyarakat tersebut tidak kali ini saja dilakukan.
Pada tahun lalu, terkumpul sebanyak 28 ekor sapi kurban yang juga didistribusikan ke daerah-daerah 3 T. Masyarakat menyambut baik program yang dilaksanakan oleh Pemprov Sumbar tersebut.
Pada tahun ini, sapi kurban yang terkumpul disebar pada 19 kabupaten dan kota di Sumbar. Khusus untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai dikirimkan berupa uang yang nantinya akan dibelikan sapi dari peternak lokal.
Baca Juga: Penampakan Sapi Kurban Jokowi Bobot 1 Ton untuk Warga Sumbar, Beli dari Anggota Polisi
Hal tersebut untuk memudahkan proses distribusi karena membutuhkan anggaran cukup besar dan risiko lain jika mengirimkan sapi dari Padang.
"Perjalanan menggunakan kapal barang dari Padang menuju Mentawai butuh setidaknya 12 jam. Ada risiko sapi sakit atau bahkan mati di dalam perjalanan laut tersebut," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Dibanderol Rp 80 Juta, Ini Penampakan Sapi Kurban Jokowi Dibeli dari Peternak di Natuna
-
Sapinya Batal Dibeli Presiden Jokowi, Peternak Asal Karanganyar Bakal Tuntut Petugas Veteriner
-
Sukasno Kecewa Presiden Jokowi Mendadak Batalkan Beli Sapi Kurban: Padahal Tinggal Beberapa Hari Lagi
-
Cara Menyimpan Daging Sapi Kurban Agar Tetap Segar dan Awet
-
Realisasi APBD 2023 Masih Rendah, Gubernur Sumbar Desak OPD Capai Target
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
CEK FAKTA: Presiden India Masuk Islam hingga Ribuan Patung Dewa Dihancurkan, Viral di Medsos!
-
Apa Efek Samping Penggunaan Antasida Berlebihan? Ini Penjelasan Ahli
-
Bahaya Minuman Bersoda Bagi Wanita, Bisa Picu Depresi?
-
Bupati Minta Program MBG Mentawai Dapat Perhatian Khusus Pemerintah Pusat, Ini Alasannya
-
Siapa Sahara? Viral Konflik Panas dengan Eks Dosen UIN Malang Yai Min