"Stres dan frustasi. Setiap hari nangis. Itu lima tahun lebih lamanya saya lewati. Tidak percaya dengan kenyataan hidup," katanya.
Lulusan SMK 3 Padang itu belum menerima kenyataan pahit yang diterimanya. Emosinya sangat tidak stabil. Mudah tersinggung hingga marah-marah kepada siapa pun, termasuk kepada Amak yang setia merawatnya. Puncaknya, Silvia ingin mati dan bunuh diri.
"Wajarlah (ingin bunuh diri). Biasanya bisa kerja, jalan kemana-mana. Tiba-tiba sekarang di kasur saja. Semuanya dibantu Amak," katanya.
Sang ibu terus berupaya membawanya berobat ke berbagai daerah hingga ke Pekanbaru. Rata-rata pengobatan alternatif. Akhirnya, Silvia bisa duduk tanpa operasi. Malangnya, ada luka tekan di bagian tulang pinggul yang mengharuskannya kembali berobat medis. "Awalnya tidak berdaya. Berobat kemana-mana dan akhirnya bisa duduk. Kaki saja yang tak bisa berjalan," katanya.
Saat menderita luka tekan di bagian pinggul, Silvia kembali bolak-balik ke rumah sakit. Dia harus kontrol rutin 2 kali seminggu ke RSUP M Djamil Padang. Silvia menjalani 4 kali operasi decubitus dibagian pantat sebelah kiri yang dimulai tahun 2005, kemudian 2015 dan 2017.
"Sekarang sudah mulai sembuh. Saya baru stop kontrol ke rumah sakit sejak 2017," katanya lulusan SMK jurusan Akuntasi itu.
Saat kecelakaan, Silvia berstatus karyawan di salah satu perusahaan swasta di Kota Padang. Dia tidak langsung berhenti setelah peristiwa nahas itu. Teman-temannya berusaha menutupi kondisinya, sehingga Silvia tetap menerima gaji hingga Desember 2001.
"Semuanya pekerjaan saya dibantu teman. Berhentinya karena tim audit dari Jakarta datang dan akhirnya mengetahui kondisi saya," katanya.
Silvia berangsur ikhlas dan berdamai dengan kenyataan berkat kesabaran sosok perempuan bernama Suryati, ibu yang merawatnya sejak kecil seorang diri. Memberinya kekuataan dalam situasi sepahit apa pun. Tidak pernah mengeluh dan terus menyemangati.
Baca Juga: Realisasi PAD Agam Capai Rp 126,65 Miliar
"Dukungan ibu yang membuat saya kuat hingga bangkit. Awal lumpuh dulu, ada juga kata-kata yang menyebut saya tidak berguna lagi. Tapi, ibu selalu menguatkan. Kasih sayangnya tak putus-putus," tuturnya sembari diamini sang ibu yang duduk disebelah Silvia.
Ibunda Silvia mengatakan, orang tua tidak boleh malu memiliki seorang anak disabilitas. Apakah itu cacat dari lahir atau terjadi karena peristiwa lain, seperti yang dialami putri semata wayangnya, Silvia.
"Kuncinya sabar. Tidak ada jalan lain selain berserah diri kepada Allah SWT. Berikan semangat hidup untuk anak kita," tutur perempuan 65 tahun itu.
Bangun Usaha Silvia Piobang Handycraft
Silvia sebetulnya sudah mulai belajar merajut sejak 2005 dari saudaranya. Tahun 2013, dia mengikuti kelas merajut offline berbayar. Namun, baru fokus usaha merajut sejak 2015 atau saat kembali menetap di Ulak Karang, Kota Padang. "Awal-awalnya dulu sekadar mengisi waktu luang. Tidak kepikiran untuk seperti saat ini," katanya.
Semangatnya merajut muncul dari rumah sakit. Suatu kali, Silvia melihat sejumlah perawat merajut sambil mengobrol di jam istirahat. "Waktu ada kaki, disuruh belajar rajut ini mungkin tak betah. Tapi saat tidak bisa berjalan, mau ngapain lagi. Ternyata bisa dan akhirnya kecanduan," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Mayat Seorang Pria Gegerkan Warga Pasar Raya Padang, Polisi Ungkap Penyebab Kematiannya
-
Truk Tangki Pertamina Hancur Usai Masuk Jurang Silaing di Padang Panjang, Sopir Luka-luka
-
Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Muko Muko Bengkulu, Terasa di Padang dan Pesisir Selatan, BMKG: Tidak Berpontensi Tsunami
-
Digelar Enam Hari di Desa Wisata Kebonagung, Pekan Budaya Difabel Libatkan 60 Persen Penyandang Disabilitas
-
Diselenggarakan di Wilayah Pedesaan, Pekan Budaya Difabel 2022 Hadir Lagi Usung Tema 'Ngayomi Ngayemi'
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
BEI Beri Peringatan Kepada 167 Emiten, Imbas Lambatnya Lapor Keuangan
-
Danantara Tunjuk Bupati Gagal jadi Komisaris Utama Perusahaan BUMN
-
Emas Antam Naik Tipis, Hari Ini Dibanderol Rp 1.897.000 per Gram
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
Terkini
-
QLola by BRI Jadi Bagian dari Transformasi Strategis Menuju Model Universal Banking
-
Jadwal Samsat Keliling dan SIM Keliling Kota Padang Hari Ini, Nggak Perlu Repot ke Kantor!
-
Klasemen Sementara BRI Super League 2025-2026, Semen Padang FC Peringkat 11
-
Bonggol Rafflesia Arnoldi Ditemukan di Solok, Bakal Mekar dalam Waktu Dekat!
-
2 Warga Pasaman Hanyut di Sungai, 1 Tewas dan 1 Lagi Masih Dicari