SuaraSumbar.id - Saat orang tua mendidik anak dengan tepat, maka otak anak dapat bekerja dengan benar dan anak menjadi lebih bahagia. Ketika anak bahagia, maka mereka belajar dengan lebih cepat. Selain itu, prestasi mereka akan meningkat dan pastinya akan membanggakan orang tua dan orang-orang di sekitar.
CEO Stress Management Indonesia Coach Pris memberikan rahasia neurosains anak dapat cepat dalam belajar, salah satunya pemberian motivasi. Sebagian besar anak menyadari keterbatasan mereka. Oleh karena itu, anak sering merasa cemas dan frustasi ketika mencoba melakukan sesuatu.
Orang tua harus membantu anak-anak mengatasi kekurangan dan menyadari potensi mereka. Kemudian meyakinkan mereka bahwa mereka mampu untuk melakukan apapun yang mereka impikan.
Orang tua harus aktif mempromosikan kemampuan anak-anaknya dengan melibatkan mereka di sekolah, misalnya dengan memilih sekolah inklusif yang mendukung perkembangan anak sesuai dengan kekuatannya masing-masing.
Hal lainnya yakni mengajari pentingnya makna kehidupan. Menurut Pris, terkadang anak tidak antusias belajar karena takut melakukan kesalahan dan kurang memahami pentingnya kegiatan tersebut.
Penting bagi orang tua untuk mengajarkan dan berbicara kepada anak-anaknya tentang arti hidup. Seperti kegagalan bukanlah hal yang memalukan dan ilmu yang dipelajari akan berguna dalam bagi kehidupan.
Lalu mengajak anak aktif dalam komunitas. Bergabung dengan komunitas dapat memberikan dampak positif bagi orangtua dan anak. Dengan cara ini orangtua dan anak dapat bersosialisasi dan bermain bersama seperti selayaknya.
Membesarkan dan mendidik anak adalah kewajiban setiap orang tua. Penting adanya mengetahui kekuatan anak sejak dini agar orang tua dapat mempengaruhi arah masa depannya.
Anak berkebutuhan khusus, yaitu anak yang mengalami keterbatasan atau pengecualian pada tingkat fisik, mental, intelektual, sosial atau emosional memiliki cara didik yang istimewa. Cara didik yang kurang sesuai memiliki efek yang mendalam pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
Baca Juga: Industri Kesehatan Dinilai Perlu Persiapkan Diri Menuju Era Disrupsi 4.0
Berita Terkait
-
4 Cara Melatih Anak Bertanggung Jawab, Mulai dari Hal Kecil!
-
Sempat Digugurkan, Sulastri Anak Petani Akhirnya Lulus jadi Calon Polwan di Maluku Utara
-
Sulastri Irwan Anak Petani Akhirnya Lolos Polwan, Kapolda Maluku Utara Minta Maaf ke Keluarga
-
Anak Petani Dari Kepulauan Sula Dinyatakan Lulus Pendidikan Calon Polwan, Setelah Kasusnya Viral
-
BCL Pamer Perut Rata Usai Digosipkan Hamil Anak Ariel Noah, Gimana Sih Cara Atasi Perut Buncit?
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Benarkah Otak Lelah Bisa Simpan Memori Lebih Baik? Ini Penjelasannya
-
15 Personel Polri Terdampak Putusan MK yang Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Mayoritas Jenderal
-
Polisi Bukittinggi Ringkus Pengirim Kerupuk Sanjai Berisi Sabu, Modusnya Terungkap dalam 12 Jam
-
CEK FAKTA: Menkeu Purbaya Jebloskan Luhut ke Penjara, Benarkah?
-
Semen Padang FC Harus Bangkit Demi Keluar dari Zona Degradasi, Ini Pesan Dejan Antonic