SuaraSumbar.id - Jelang Pemilu 2024, Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mewanti-wanti soal kerawanan politik identitas yang dihembuskan para oligarki.
"LPI sejak lama memberikan atensi terhadap politisasi identitas dan peran oligarki yang mengalami transformasi pasca-Orde Baru dan terus berupaya untuk merangsek ke supra struktur politik dan mengendalikan sepenuhnya sistem demokrasi modern," kata Boni dalam Diskusi Publik LPI bertajuk "Mainan Oligarki di Balik Politik Identitas Menjelang Pemilu 2024" di Jakarta, Sabtu (12/11/2022).
Menurutnya, realitas oligarki memang ada dan sulit ditiadakan, akan tetapi bukan tidak mungkin dikendalikan dan dipenetrasi perannya melalui sistem demokrasi modern.
Boni mencermati bahwa ada peran para oligarki dalam memproduksi narasi politik identitas yang kembali digaungkan untuk kepentingan kandidat pencapresan.
Sejumlah diskus dan penelitian yang digelar tertutup dari sejumlah indikasi, LPI meyakini bahwa ada relasi kuat yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung terhadap peran segelintir oligarki terhadap narasi identitas keagamaan yang diusung kelompok tertentu.
"Biasanya, dinamika akan semakin intensif menjelang perhelatan politik, baik lokal terlebih nasional," ujarnya.
Dia menuturkan dinamika keagamaan dan polarisasi kelompok masyarakat tidak hanya sebatas tafsir terhadap teks keagamaan yang intinya membentuk narasi dukungan atau mendiskreditkan kelompok tertentu atas nama agama.
Di luar itu, lanjut dia, ada peran, sentuhan, dan relasi kaum oligarki yang ingin merangsek masuk ke dalam supra struktur politik.
"Dari analisis LPI, 'eksisting' kaum oligarki ini kerap menentang kebijakan Presiden Jokowi yang ingin mengubah manajemen dan orientasi negara. Itu sebabnya, kelompok olgarki ini berupaya menggunakan narasi keagamaan dengan menggunakan kelompok-kelompok tertentu," kata Boni.
Oleh karena itu, katanya, narasi dan pendekatan keagamaan yang paling efektif menjadi bahan bakar menggalang dukungan, sekaligus menyudutkan kelompok lain yang berbeda pilihan politiknya.
"Inilah tantangan serta realitas politik yang mengancam masa depan keberagaman dan arah bangsa ini," ucap Boni.
Sementara itu, Direktur Politik dan Hankam BRIN Muhammad Nur Hasyim menyebutkan bahwa keberadaan oligarki turut didukung faktor kultur masyarakat yang patron klien dan persebaran kaum oligarki pasca-Rezim Soeharto yang kemudian mendominasi hampir seluruh proses politik, terutama di level hilir.
Menurut dia, peran oligarki bisa dipenetrasi dengan sistem demokrasi modern.
Namun, tambah dia, struktur demokrasi dalam beberapa hal masih harus dibenahi agar para oligarki dapat sepenuhnya tunduk pada sistem dan tidak memberikan ruang untuk mengorganisir kekuatannya. (Antara)
Berita Terkait
-
Partai Golkar Akan Lakukan Survei Kader untuk Diusung Jadi Calon Kepala Daerah, Kuswandi: Tidak Ada Tawar Menawar
-
Tunjuk Dide Vokalis Hijau Daun Jadi Jubir Muda, PKB: Dia Kritis Isu Politik hingga Ekonomi
-
Hadapi Pemilu 2024 PKB Tunjuk 6 Orang Jubir Muda, Salah Satunya Dide Vokalis Hijau Daun
-
PDIP Masih Diam, PSI Siap Pakai Cara Lain Buat Bawa Ganjar Pranowo ke Pilpres 2024: Ujung-ujungnya...
-
Makin Romantis Aja! Surya Paloh Ajak Anies Baswedan Hadiri HUT NasDem, Kader: Sukses Pak Anies
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Polresta Padang Kandangkan 140 Motor dalam Razia Balap Liar, Knalpot Brong dan STNK Target Utama!
-
Gunung Marapi Erupsi 46 Detik, Ancaman Lahar Dingin Tetap Mengintai!
-
Sumbar Lawan Karhutla: 10 Ton NaCl Diterbangkan BMKG untuk Hujan Buatan!
-
Galaxy Z Fold7 Hadir Lebih Tipis dan Tetap Kokoh Setelah Melewati Tes Uji 500 Ribu Kali Lipatan
-
Polda Sumbar Perketat Pengawasan Tol Padang-Sicincin, Kenapa?