SuaraSumbar.id - Menangani anak tantrum atau ledakan emosi akibat masalah emosional, butuh ketenangan ekstra orang tua. Hal itu dinyatakan psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI), Vera Itabiliana.
"Langkah pertama sadari emosi anak apa. Oh dia marah, dia mulai teriak-teriak, mulai guling-guling. Lalu langkah selanjutnya orang tua juga harus menyadari diri sendiri. Kalau ternyata emosi kita terpancing, penting ambil sedikit waktu untuk menenangkan diri," kata Vera, Rabu (9/11/2022).
Sambil mencoba menenangkan diri, orang tua bisa memindahkan posisi anak yang tantrum ke tempat yang lebih aman.
Vera mencontohkan jika situasinya anak tantrum di tempat terbuka dan ramai dengan orang, maka orang tua bisa membawa anak ke tempat yang lebih sepi sehingga ledakan emosi yang dialami anak tersebut tidak mengganggu orang lain.
Setelah anak mulai tenang, orang tua yang sudah tenang dan netral secara emosi bisa mulai membantu anak untuk memahami emosi yang dirasakan.
"Ini langkah yang penting agar tantrumnya berkurang. Jelaskan pada anak emosi yang dirasakannya dengan kata-kata. Misal ketika anak teriak-teriak karena mainannya tidak dibelikan, orang tua bisa menjelaskan emosi yang dialami anak itu disebut dengan marah," ujar Vera.
Ketika anak bisa mengetahui jenis emosinya, orang tua bisa melanjutkan langkah berikutnya dengan memberitahu bahwa emosi tersebut ada dan orang tua bisa memahaminya.
Sebagai langkah terakhir orang tua juga bisa memandu anak untuk menyalurkan emosi itu dengan cara yang tepat.
Misalnya ketika anak marah karena keinginannya tidak terpenuhi, ia bisa memberitahu pada ibunya dengan berbicara seperti biasa "Saya sedang marah".
Cara itu akan membantu anak menjadi terbiasa menyampaikan emosinya tanpa perlu melakukan hal tidak menyenangkan seperti melempar barang atau berteriak-teriak.
"Langkah-langkah ini perlu dilakukan berulang kali. Dengan begitu lambat laun anak pun bisa menemukan cara untuk mengekspresikan emosinya dengan lebih baik tanpa perlu mengalami tantrum," tutup Vera. (Antara)
Berita Terkait
-
Bertemu Dubes Rumania, Ketua GKSB Indonesia Akan Pererat Hubungan Ekonomi Kedua Negara
-
Gus Halim Kampanyekan Literasi di Indonesia International Book Fair
-
Tokoh Adat Badui Keluarkan Aturan Keras terhadap Kunjungan Wisatawan
-
Diplomasi Kuliner di London, Sandiaga Resmikan Waroeng Windsor Sebagai Kampanye Spice Up The World
-
Ikatan Cinta: Andin dan Aldebaran Liburan dan Mesra Berduaan
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Cak Imin Lepas Ribuan Mahasiswa UNP KKN Tanggap Bencana Sumbar: Jadikan Alam Sumber Ilmu!
-
Sekolah Rakyat Kota Padang Jadi Etalase Program Presiden, Kolaborasi Kampus untuk Negeri!
-
Pemkab Agam Butuh 70 Alat Berat Bersihkan Material Banjir Bandang hingga Normalisasi Sungai
-
Banjir Bandang Susulan di Agam Rusak 2 Rumah, Warga Mengungsi
-
Gerakan Marandang untuk Sumatera Target 1 Ton Rendang, 2 Hari Masak 400 Kg