Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 29 Oktober 2022 | 15:27 WIB
Ilustrasi napi di penjara. [Shutterstock]

SuaraSumbar.id - Delapan orang pegawai hotel berbintang di Kota Mataram, bersama seorang juru parkir ditahan. Mereka diduga mengeroyok empat remaja. Mereka adalah KB, DS, RP, SD, SB, AW, RA, dan RR. Sedangkan korban berinisial MF, RA, RH, dan AN.

Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Teddy Ristiawan mengatakan, penahanan dilakukan setelah penyidik menetapkan mereka sebagai tersangka.

"Mereka ditahan di Rutan Polda NTB setelah ditetapkan sebagai tersangka," katanya melansir Antara, Sabtu (29/10/2022).

Dari hasil pemeriksaan secara medis, kata Teddy, ditemukan luka lebam pada wajah korban yang diduga akibat dari tindakan kekerasan.

"Mereka dijerat dengan Pasal 170 KUHP juncto Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara," jelasnya.

Baca Juga: Ngeri! Haters Potong Tumpeng, Nikita Mirzani Sampaikan Pesan Ini ke Pengacara: Urusan Abang..

Ia menjelaskan, motif penganiayaan ini merupakan reaksi dari perbuatan keempat korban yang pada awalnya melakukan kericuhan di depan hotel.

Mereka yang berboncengan menggunakan sepeda motor melontarkan makian kepada para pelaku yang saat itu sedang duduk santai di depan kafe hotel.

"Jadi, malam itu keempat korban bersama seorang rekannya diduga dalam kondisi mabuk," ujarnya lagi.

Tidak terima melihat tingkah laku kelima remaja tersebut, pelaku melakukan pengejaran, namun tidak membuahkan hasil.

Tidak lama kemudian, dua dari empat korban kembali berulah. Dengan berboncengan, mereka kembali melintas di depan hotel sambil mengacungkan tangan yang memberi kesan menantang para pelaku.

Karena terpancing emosi, pelaku mengejar kedua korban. Ada yang melakukan pengejaran menggunakan kendaraan roda dua dan ada juga dengan kendaraan roda empat.

"Saat sedang dikejar, tiba-tiba kendaraan yang dikendarai MF dan rekannya Anshari berhenti di depan swalayan, wilayah Dasan Cermen, kendaraan mereka kehabisan bensin," ujar dia pula.

Para pelaku yang mengetahui kondisi tersebut langsung mengadang dan berhasil mengeroyok salah seorang di antaranya hingga babak belur, yakni MF. Cerita Anshari, lanjut Teddy, dia berhasil kabur dari kejaran para pelaku.

Belum puas melampiaskan emosi ke satu korban, MF yang menjadi korban pertama dari pengeroyokan di depan swalayan itu langsung diangkut ke dalam kendaraan roda empat milik salah seorang pelaku.

"Korban dimasukkan ke dalam kendaraan dan dibawa untuk mencari rekan lainnya," kata Teddy.

Pencarian pun berakhir di rumah yang dihuni para korban di wilayah Terong Tawah, Kabupaten Lombok Barat. Dari lokasi kedua ini, para pelaku menemukan tiga korban lainnya, yakni RA, RH, dan AN. Mereka pun turut menjadi sasaran para pelaku.

Masih dari lokasi kedua, para pelaku juga terungkap sempat menyuruh MF menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pegawai hotel melalui rekaman video.

Load More