SuaraSumbar.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar ke-58. Kehadiran orang nomor satu di Indonesia itu pun jelas mencuri perhatian banyak pihak.
Pernyataan-pernyataan Jokowi pun tak luput dari sorotan publik. Mulai dari pesannya jangan sembrono memilih Capres dan meminta Golkar segera mengumumkan Capres untuk Pilpres 2024.
Pakar Hukum dan Tata Negara, Refly Harun, ikut memberikan pandangan terhadap pernnyataan Jokowi tersebut. Menurutnya, Jokowi mengirimkan sinyal agar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dinaungi Golkar segera deklrasikan Ganjar Pranowo.
“Padahal Golkar sendiri kalau dia mengikuti partainya, jelas mengikuti Airlangga Hartarto. Tapi sepertinya yang ditunggu yang jangan lama-lama itu Golkar dan KIB mendeklarasikan dukungan ke Ganjar Pranowo,” kata Refly dalam kanal Youtube Refly Harun Channel, dikutip dari Wartaekonomi.co.id - jaringan Suara.com, Senin (24/10/2022).
Refly Harun mengatakan, jika KIB yang dinaungi Golkar mendeklarasikan Ganjar Pranowo, maka sudah ada kejelasan terhadap langkah mereka.
Selain itu, Refly menilai dengan deklarasi dukungan ke Gubernur Jawa Tengah tersebut oleh KIB, menjadi sarana untuk menekan PDIP dan Megawati Soekarnoputri yang saat ini dinilai lebih mengarahkan dukungan Capres untuk Puan Maharani.
“Ini teorinya, kalau KIB yang ditulangpunggungi Golkar mencalonkan Ganjar Pranowo, maka selain itu ada kepastian juga menekan PDIP. Selain menekan juga menantang PDIP berani nggak dia mencalonkan Puan Maharani atau bermanuver lain menjadikan Puan sebagai wakil Prabowo atau Anies Baswedan misalnya,” katanya.
Refly mengatakan, apa yang terjadi mengenai peta kekuatan di lingkar kekuasaan Jokowi menarik. Sebab, Jokowi sendiri dinilai mulai ikut terlibat dalam langkah praktis partai politik.
Refly juga menduga skenario pencalonan di Pilgub DKI 2017 bisa terjadi di Pilpres 2024. “Jokowi mengingkan KIB itu cepat mendeklarasikan jagoannya agar bisa cepat menekan Megawati. Jadi nanti seperti NasDem yang menekan Megawati untuk mencalonkan Ahok. Kita tahu yang pertama kali mendeklarasikan Ahok adalah NasDem, tapi kemudian di tengah jalan PDIP bergabung, mengapa? Karena PDIP tak punya calon lain,” katanya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Nonton All Indonesian Final Ganda Putra Denmark Open 2022: Begitu Sengit
Berita Terkait
-
Anies Baswedan Temui Jokowi di Istana Negara, Ada Apa?
-
Kaesang Pangarep Tolak Jadi Ketum PSSI
-
Bertemu Jokowi di Istana, Ini Kata Anies saat Ditanya Pembahasan soal Pilpres 2024
-
Anies ke Jokowi: Alhamdulillah Tugas di Jakarta Telah Selesai
-
Anies Baswedan Ungkap Isi Pertemuan dengan Jokowi di Istana, Tidak Hanya Soal Pamitan
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pascabanjir Aceh Tamiang: Santri Darul Mukhlisin Siap Kembali ke Sekolah Berkat Kementerian PU
-
Jalan Nasional Aceh Tamiang Dikebut Pulih, Tim Kementerian PU Kerja Lembur Siang-Malam
-
Jalan Nasional MedanAceh Tamiang Kembali Pulih, Aktivitas Warga Mulai Bangkit Usai Banjir Bandang
-
Jembatan Krueng Tamiang Akhirnya Dibuka, Arus Lalu Lintas Aceh Tamiang Kembali Bergerak Lancar
-
Jalur Vital MedanAceh Tamiang Akhirnya Normal Lagi, Warga Bahagia: Kami Bisa Jualan Lagi!