SuaraSumbar.id - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim hingga saat ini stok beras nasional aman, meski terjadi kenaikan harga.
"Stok beras cukup dan cukup aman. Persoalannya Presiden tadi menanyakan kenapa harganya bisa naik," katanya Syahrul melansir Antara, Senin (17/10/2022).
BPS memperkirakan produksi padi nasional mencapai 32,07 juta ton pada 2022. Angka ini meningkat 0,72 ton atau 2,29 persen dibandingkan 2021 sebesar 31,36 juta ton.
Sedangkan potensi produksi beras nasional sepanjang tiga bulan ke depan pada Oktober-Desember 2022 diperkirakan sebesar 5,90 juta ton, meningkat 0,78 juta ton atau 15,12 persen dibandingkan 2021 yang berjumlah 5,13 juta ton.
"Pada dasarnya, BPS sudah melansir data terakhir terhadap pangan khususnya beras dan neraca kita menunjukkan posisi positif, stoknya bahkan meningkat 1,9 persen dari tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Untuk mengatasi kenaikan harga, Presiden Jokowi meminta Bulog untuk melakukan intervensi pembelian semaksimal mungkin.
"Sehingga dari posisi itu katakanlah netralisasi harga bersama mendag (menteri perdagangan)," jelas Syahrul.
Syahrul menyebut sejumlah hal menjadi penyebab harga di lapangan tetap naik.
"Banyak faktor, faktor lapangan ya, dan tentu saja termasuk masalah logistik, transportasi dan berbagai hal dan itulah yang diminta semua kita untuk turun tangan menanganninya sehingga loncatan-loncatan itu bs dikendalikan," ungkap Syahrul.
Baca Juga: Pemerintah Lakukan Uji Mutu BBM Karena Isi Pertalite Boros, Begini Hasilnya
Namun demikian, Syahrul mengaku tidak mencampuri soal harga.
"(Harga) bukan domain saya, yang ada adalah neraca saya harus perbaiki, dengan Bulog saya akan kasih data saya di mana beras itu ada, panennya berapa, sesuai dengan data yang ada dari BPS kita," jelasnya.
Menurut BPS, kontribusi terbesar beras ada di Pulau Jawa, yakni sebesar 56,12 persen atau 18 juta ton, di mana 31,07 persen produksi berada di Jawa Timur.
Pulau Sumatera sebesar 20,41 persen atau sebesar 6,55 juta ton, dengan provinsi dengan produksi terbesar yaitu Sumatera Selatan yang berkontribusi 24,20 persen.
Sulawesi yang berkontribusi 13,39 persen untuk memproduksi beras 4,30 juta ton. Daerah penghasil beras terbesar yakni Sulawesi Selatan.
Selanjutnya sebesar 5,22 persen dari Bali dan Nusa Tenggara yang mencapai 1,67 juta ton dengan daerah produsen beras terbesar yaitu Nusa Tenggara Barat.
Terakhir yakni Kalimantan yang berkontribusi 4,26 persen dengan produksi beras 1,37 juta ton serta Maluku dan Papua sebesar 0,59 persen yang memproduksi 0,19 juta ton.
Berita Terkait
-
Bulog Siapkan Stok Beras untuk Antisipasi Inflasi di Kepri
-
Menteri Pertanian Klaim Stok Beras Indonesia Capai 10 Ton
-
Tembus 67.000 Ton, Bulog Jateng Banjiri Stok Beras di Pasar untuk Menjaga Stabilitas Harga Pangan
-
Bulog Banjiri Stok Beras, Penyaluran Operasi Pasar Tembus 650 Ribu Ton
-
Pasokan Lancar, Stok Beras di Bandar Lampung Masih Aman
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Sinergi BRI dengan Imigrasi & Pemasyarakatan, Hadirkan BLK bagi Warga Binaan Nusakambangan
-
Semen Padang FC Kalah 1-2 dari PSBS Biak di Stadion Agus Salim Padang
-
Masih Buron, Sopir Bus ALS Kecelakaan di Tol Padang-Sicincin Resmi Tersangka!
-
Gubernur Sumbar Janji Komit Tertibkan Tambang Ilegal: Lingkungan Rusak Bawa Masalah!
-
Gunung Marapi Meletus 31 Detik, Warga Diminta Waspada Lahar Dingin