Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 23 September 2022 | 12:10 WIB
Ilustrasi kebakaran. [Dok.Pixabay]

SuaraSumbar.id - Seorang bocah berusia 12 tahun diduga dibakar hidup-hidup oleh ayah kandungnya sendiri. Parahnya, hukuman tersebut diberikan hanya gara-gara sang anak tidak membuat Pekerjaan Rumah atau PR dari sekolah.

Ibu dari anak laki-laki itu mengatakan, suaminya harus dihukum atas tindakan yang ia lakukan terhadap anak mereka.

Shazia Parveen ingat bagaimana ia menekan putranya dalam keadaan terbakar, dan berteriak minta tolong.

“Ketika saya masuk ke kamar, anak saya sudah terbakar. Tetapi ia tidak berkata apa-apa. Saya berteriak, selamatkan anak saya, anak saya terbakar! Barang-barang lain pun terbakar. Saya melihat seakan-akan seluruh ruangan terbakar. Saya terus berteriak hingga pingsan," ujarnya.

Baca Juga: Ungkap Cerita Istri-Anaknya Dibakar Hidup-hidup, Video Pengacara Brigadir J Ngaku Kenyang Diteror!

Sambil menangis tersedu sedan, Shazia mengatakan “ayahnya harus dihukum! Siapa pun yang melakukan hal seperti ini harus dihukum.”

Insiden itu terjadi pada 14 September lalu. Peristiwa memilukan itu terjadi di Kota Karachi, Pakistan.

Putranya, Shaheer Parveen, meninggal di rumah sakit setelah mendapat perawat selama dua hari.

Ayah bocah itu, Nazir Khan, telah ditangkap dan ditahan untuk kepentingan penyelidikan.

Saudara laki-laki Shaheer, Shahzain, mengatakan ayahnya marah ketika mendengar Shaheer sedang bermain layang-layang dan bukan mengerjakan PR.

Baca Juga: Cerita Pilu Kamaruddin Simanjuntak, Istri dan Anaknya Pernah Dibakar Hidup-hidup, Kini Tak Gentar Bela Brigadir J

“Ayah bangun dan mencari sesuatu,” ujarnya seraya menambahkan, “setelah beberapa saat ia menemukan minyak tanah, dan (lalu) membakar Shaheer.” (Sumber: Suara.com/VOA)

Load More