Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 17 September 2022 | 15:15 WIB
Polisi serius memperkuat sistem keamanan data Polri demi lawan hacker Bjorka, ternyata... (Twitter/@halleluhellyeah)

SuaraSumbar.id - Beredar video ruang keamanan data digital Polri di media-media sosial. Tapi belakangan, seorang warganet justru membongkar kejanggalannya.

Dilihat SuaraSumbar.id pada akun TikTok @fikri.fadlu, Sabtu (17/9/2022), tampak seorang polisi asyik meminum kopi sembari memelotoi layar komputer di depannya.

Sementara di sekitarnya, terdapat banyak layar yang menampilkan seperti rentetan data. Gambar yang terdapat pada layar tersebut didominasi warna hijau persis seperti rentetan kode digital.

Namun, setelah menampilkan cuplikan video itu, akun @fikri.fadlu memperlihatkan paras wajah seperti keheranan.

Baca Juga: Peran Sesungguhnya Tukang Es di Madiun Yang jadi Tersangka Kasus Hacker Bjorka

Selanjutnya dalam video, Fikri mengetikkan kata kunci "hacker backround" pada peramban Google di komputer rumahnya.

Setelahnya muncul sejumlah gambar wallpaper komputer yang sama persis seperti di video polisi tersebut.

"Aku juga bisa," tulis @fikri.fadlu sebagai pengantar videonya.

Kontan saja warganet merasa geli karena video itu membongkar kejanggakan pengamanan data Polri.

"Bjorka tertawa terbahak-bahak," @abdixxx.

Baca Juga: Ini Penyebab Tersangka MAH Tidak Ditahan!

"Biar kelihatan kerja," @maxxxx.

"Bukan saya yang melakukan tapi saya yang merasa malu," @sutaxxx.

HP dibeli polisi

Sementara, terdapat informasi baru terkait kasus Muhammad Agung Hidayatullah, pemuda asal Madiun, Jawa Timur, yang sempat ditangkap polisi karena dituduh sebagai hacker Bjorka.

Setelah pemeriksaan, Agung tidak ditahan karena dianggap koperatif. Tapi selang beberapa jam kemudian, MAH ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri.

Termutakhir, pihak keluarga mengungkapkan, seseorang mengaku polisi lebih dulu membeli HP milik Muhammad Agung Hidayatullah sebelum penangkapan.

Noviani, kakak MAH, mengatakan seseorang yang mengaku polisi itu membeli ponsel adiknya tiga hari sebelum penangkapan.

MAH ditangkap polisi hari Kamis (15/9). Itu berarti orang mengaku polisi tersebut datang dan membeli ponsel MAH, Senin 12 September.

"Katanya sih untuk barang bukti. HP adik saya diminta orang yang mengaku polisi. Dia juga sae (baik), kasih Rp 5 juta untuk HP itu," kata Noviani, Sabtu (17/9/2022).

Noviani menuturkan, semua hal tersebut diceritakan MAH kepada dirinya. Namun, MAH tidak bercerita secara rinci semisal di mana ia bertemu dengan seseorang mengaku polisi tersebut.

"Hanya adik saya yang tahu detailnya. Uangnya ya itu, Rp 5 juta," kata Noviani.

Cerita tersebut dikuatkan oleh ibu MAH, Suprihatin. Dia mengakui HP MAH dibeli polisi Rp 5 juta sebelum ada penangkapan.

"Diberi uang Rp 5 juta, katanya untuk beli HP baru sebagai ganti yang diambil polisi. Ya memang uang itu digunakan anak saya buat beli HP baru," kata Suprihatin.

Zeda Dwi Hersanto, bos tempat MAH bekerja sebagai penjual es, mengakui HP MAH rusak sejak sepekan lalu.

"Sering nge-hang kalau untuk WA. Dia bilang mau dijual karena ada yang mau beli Rp 5 juta," kata Zeda.

Zeda mengetahui merek ponsel MAH, yakni Xiaomi Redmi Note 10 Pro. MAH membeli ponsel itu Rp 3 juta.

Kontributor : Rizky Islam

Load More