SuaraSumbar.id - Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) cukup rentan terpapar terorisme. Dengan begitu, para pekerja selalu diminta waspada dan berhati-hati.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar, saat bertemu dengan 13.886 WNI di San Fransisco, Amerika Serikat.
"Selalu waspada dari pengaruh ideologi terorisme," kata Kepala BNPT Komjen Polisi Boy Rafli Amar, Rabu (14/9/2022).
Menurut Boy Rafli, PMI rentan terpapar terorisme karena mereka minim pengetahuan terkait bahaya radikal terorisme. Terbukti di sejumlah tempat seperti di Singapura dan Hong Kong ada pekerja migran yang terpapar terorisme.
"Mereka juga ada yang terlibat dalam perencanaan bom bunuh diri," ungkap Boy Rafli.
Rentan-nya pekerja migran juga disebabkan adanya Foreign Terrorist Fighters (FTF) Indonesia termasuk di zona konflik Irak dan Siria. Kelompok tersebut menyebarkan paham terorisme melalui berbagai cara seperti lewat media sosial.
Kelompok teroris ini kerap menggunakan narasi agama sebagai landasan untuk bersikap intoleran, eksklusif bahkan melakukan kekerasan.
Dengan jumlah data tentang keterlibatan PMI dalam terorisme di luar negeri, Boy mengimbau agar 13.886 orang WNI yang berada di wilayah kerja KJRI San Francisco lebih waspada. "Hindari segala bentuk ancaman radikal terorisme dan pendanaan terorisme," ucap dia.
Kunjungan kerja BNPT RI ke KJRI San Francisco menjadi salah satu agenda kerja di Amerika Serikat. Sebelumnya, Boy Rafli memimpin delegasi Indonesia dalam kegiatan The First United Nations Global Congress of Victims of Terrorism di Markas Besar PBB New York pada 8-9 September 2022. (Antara)
Baca Juga: Kisah Pilu PMI Asal Sumbar Disiksa Majikan di Malaysia, Gaji Tak Dibayar hingga Berhasil Kabur
Berita Terkait
-
Pemerintah Ingin Ubah Potret Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Lebih Positif
-
85 Pekerja Migran di Malaysia Diwisuda UT, Lulusan Terbaik dengan IPK 3,82
-
Berhasil Gagalkan Keberangkatan Ratusan Calon Pekerja Migran ke Kamboja, Kepala BP2MI : Ini Bukti Negara Tidak Tinggal Diam
-
Tahu Korbannya Hamil Tapi Tetap Diberangkatkan ke Arab Jadi Pekerja Migran, Warga Sukabumi Diringkus Polisi
-
Pekerja Migran Indonesia Ikutserta dalam Ajang Turnamen Sepakbola di Korea Selatan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Pasaman Barat Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Sepekan, Ini Kata Bupati
-
Seorang Warga Palupuh Agam Tewas Tertimbun Tanah Longsor, Rumahnya Juga Tertimbun!
-
Oknum Pejabat di Padang Panjang Diduga Pasang CCTV di Kamar Mandi Kos, Rekam Mahasiswi Mandi!
-
Bangunan UIN Imam Bonjol Padang Ambruk, 4 Mobil Tertimbun hingga Proses Belajar Dihentikan!
-
Pemprov Sumbar Tak Bisa Eksekusi Bangunan di TWA Megamendung Lembah Anai, Ini Alasannya