Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 08 September 2022 | 17:44 WIB
Ilustrasi penganiayaan. [Presisi.co]

SuaraSumbar.id - Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Sumatera Barat (Sumbar), menjadi korban penyiksaan majikannya. PMI bernama Zailis (46) bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di daerah Batu Caves, Kuala Lumpur, Malaysia.

Zailis dilaporkan disiksa dan dianiaya dengan cara dipukul dan disiram air panas. Ia juga tidak mendapat gaji selama bekerja.

"Gajinya tidak dibayar sejak pertama kali bekerja dengan total 32.000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 106,236 juta," kata Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono melansir Antara, Kamis (8/9/2022).

Ia mengatakan, berdasarkan cerita dan dilihat dari bekas luka di tubuh Zailis, penyiksaan diduga sudah berlangsung lama.

Baca Juga: Ada-Ada Saja, Pesulap Merah Diminta Bongkar Trik Pemerintah Naikkan Harga BBM: Biar Kita Tahu Semua

"Kalau kita lihat di bagian punggung ada bekas siraman air panas, di dada sini juga demikian. Tangannya patah, itu bukan patah baru, itu patah lama sudah tiga bulanan," ungkapnya.

Ia mengatakan, sangat wajar jika Zailis tidak dapat bekerja maksimal. Pasalnya, saat tangannya patah masih disuruh bekerja.

"Memang ini penyiksaan yang menurut saya sangat biadab. Menurut informasi yang kita terima adalah oknum polisi," ungkapnya.

Selama bekerja Zailis tidak pernah berkomunikasi dengan keluarganya, karena memang tidak diperbolehkan oleh majikan.

"Tidak ada kesempatan untuk keluar rumah majikan karena harus terus bekerja," ungkap Hermono.

Baca Juga: Sudah Sepekan Pelaku Penusukan Mahasiswa Timor Leste di Tegalrejo Belum Tertangkap, Ini Kata Polisi

Jika dibandingkan kondisi Zailis pada saat masuk Malaysia dan mulai bekerja pada 2019 hingga saat ini jauh berbeda. Berat badannya turun sampai 30 kg. Oleh karena itu, Hermono meminta agar proses hukum dijalankan seadil-adilnya.

"Bagaimana mungkin seorang penegak hukum membiarkan terjadinya penyiksaan di dalam rumahnya bertahun-tahun," katanya.

Zailis berhasil kabur dari rumah majikannya pada Selasa (30/8/2022). Ia dibantu warga lain yang kebetulan melihatnya. Saat ini Zailis ditempatkan di rumah perlindungan.

KBRI Kuala Lumpur sedang berupaya meminta agar Zailis dapat menuntaskan perawatannya terlebih dulu sampai sembuh sebelum ditempatkan di rumah perlindungan.

Menteri Sumber Manusia Malaysia M Saravanan mengatakan, pihaknya mulai mengidentifikasi majikan yang telah memperlakukan Zailis secara tidak manusiawi.

Dirinya mengaku tidak akan berkompromi dengan tindakan kekerasan dan penindasan terhadap karyawan.

Load More