SuaraSumbar.id - Perilaku anak-anak seringkali lucu serta menggemaskan bagi orang dewasa. Tak peduli bila kelakuannya justru merugikan, seperti anak ini yang mendadak viral di media-media sosial.
Dilihat SuaraSumbar.id pada akun TikTok @devirahma159, Kamis (8/9/2022), tampak seorang anak yang bermaksud ingin membantu merenovasi rumahnya.
"Adek pintar sekali, ngecat apa sayang?" kata seorang perempuan menanyai anak berbaju warna kuning tersebut.
Tapi tiba-tiba ia melihat anak tersebut tidak mengecat dinding, "Astaghfirullah, Masya Allah."
Anak itu tampak anteng dan senyum-senyum saja. Ternyata, dia tidak mengecat tembok rumahnya melainkan sepeda motor orangtuanya.
Dalam video itu tampak sepeda motor orangtuanya sudah bermuluran cat berwarna putih. Mulai dari jok, dashboard, hingga bagian bawahnya.
"Adek, apa yang dicat sayang? Adek anak pintar ya, bantuin mami," kata perempuan itu tapi dengan nada histeris.
Kontan saja video itu membuat banyak warganet tertawa terpingkal-pingkal.
"Kalau aku sudah guling-guling sampai ujung kampung," tulis @fitrixxx.
Baca Juga: Ngaku Panglima Kesultanan, Pengacara Dukun se-Indonesia Bakal Laporkan Raffi Ahmad dan Andre Taulany
"Kalau sidah istighfar berarti gak baik-baik saja emaknya nih," @rishaxxx.
"Kalau aku suaranya sudah kedengeran sampai RT sebelah," @kholixxx.
"Masya Allah sabarnya momy," @nayxxx.
"Antara mau marah sama ngakak bunda," @sitixxx.
Psikolog: jangan bentak anak
Sebagai orang tua, pasti ada saat-saat di mana akan merasa sangat marah atas perilaku anak. Beberapa mungkin dapat mengatasi rasa marah tersebut. Namun, tidak sedikit pula yang mengekspresikannya dengan bentakan bahkan teriakan.
Jika dilihat secara sepintas, memarahi anak dengan cara bentakan ataupun teriakan mungkin tidak akan menimbulkan masalah fisik. Namun, jika ditelisik lebih dalam lagi, terlalu sering memarahi anak dengan cara seperti itu sebenarnya bisa berdampak negatif pada fisik, lebih tepatnya pada perkembangan otak dan juga mental anak.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.
1. Gangguan Perkembangan Otak
Mengutip dari Alodokter, anak yang terlalu sering dimarahi, dibentak, bahkan diteriaki akan berdampak pada perkembangan otaknya. Ukuran otak anak akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan ukuran rata-rata.
Diketahui pula, otak manusia lebih mudah mencerna informasi dan kejadian negatif ketimbang positif. Terlebih pada otak anak.
Oleh sebab itu, ketika anak dimarahi, bagian otak yang bertugas mencerna suara dan bahasa akan mengalami hambatan perkembangan. Bagian itu akan jadi "tumpul" atau dengan kata lain, kedepannya anak akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
2. Kurangnya Rasa Percaya Diri dan Menjadi Penakut
Bahaya yang kedua adalah anak akan memiliki rasa percaya diri yang kurang dan menjadi seorang yang penakut. Mengutip dari Parenting, ketika anak terdiam saat dimarahi orang tua, bukan berarti hal itu menandakan kepatuhannya.
Ia terdiam karena muncul rasa takut. Jika hal ini terus terjadi, bukan hal yang mustahil anak tidak akan menjadi pribadi yang percaya diri. Sebaliknya ia malah menjadi seorang yang penakut.
Di sisi lain, anak akan menganggap bahwa dirinya tidak disayang oleh orang tua. Ia akan merasa apa saja yang dilakukannya selalu salah dimata orangtuanya.
3. Bisa Menjadi Seorang Pemarah Dan Keras Kepala
Anak adalah peniru yang ulung. Ia akan mencontohi perilaku orang tua. Ketika ia mendapati orang tua kerap memarahinya, membentaknya, bahkan meneriakinya, maka suatu saat ia akan melakukan hal itu juga. Entah itu pada saudaranya, teman-temannya, atau bisa juga pada orangtuanya.
Ia juga akan menjadi sosok yang egois dan keras kepala. Tidak mau mendengarkan nasehat serta acuh dengan lingkungan sekitar.
Kalau sudah disituasi seperti itu, maka hubungan emosional antara anak dan orang tua pun akan merenggang. Anak hanya akan menyimpan dendam yang terus menerus terhadap orangtuanya.
Itulah beberapa dampak negatif dari perilaku orang tua yang terlalu sering membentak anak. Semoga bisa dijadikan bahan renungan agar tidak terlalu sering melakukan hal tersebut.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Refleksi kasus 'Sadbor': Mengapa Influencer Rentan Promosikan Judi Online?
-
Merinding! Jordi Onsu Didorong Makhluk Tak Kasat Mata Saat Live TikTok, Apa yang Terjadi?
-
Sempat Dapat Gangguan Gaib Saat Live Streaming, Jordi Onsu Singgung Akibat Bikin Konten Horor
-
Ada Inovasi Terbaru Kirim Hadiah Virtual Motor dan Makanan di TikTok LIVE, Begini Caranya
-
7 Langkah Mudah Ikutan Tren Venom Core, Cuma Modal HP!
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
48 TPS Pilkada 2024 di Agam Rawan Bencana, Ini Penjelasan Bawaslu
-
Soal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Desakan Ketua MPR RI
-
Soroti Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kompolnas: Perketat Tes Psikologi Personel Pegang Senjata!
-
Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Solok Selatan, Sahroni Tekankan Hal Ini di Polda Sumbar
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan