SuaraSumbar.id - Temuan ratusan mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga (IRT) di Bandung, Jawa Barat (Jabar), positif HIV, menghebohkan publik. Kabar tersebut mengacu pada data yang dihimpun oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung.
Menurut data tersebut hingga Desember 2021 lalu, dari total 5.943 warga Bandung pengidap penyakit HIV, mahasiswa dilaporkan menyumbang kasus terbanyak yakni sebesar 6,97 persen atau 414 orang.
Rentang usia penderita HIV paling banyak di usia 20-29 tahun. Selain itu, menurut laporan ada sebanyak 664 IRT yang positif mengidap HIV diduga karena tertular dari suaminya yang bergonta-ganti pasangan dan saat berhubunga seksual tanpa menggunakan kondom.
Apa Itu HIV?
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang akan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
Sedangkan jika penderita HIV sudah dalam kondisi tahap infeksi akhir diaebut denfan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Saat seseorang telah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi dapat memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh virus tersebut.
Kebanyakan penderita HIV tidak bisa memiliki motivasi hidup yang terbilang produktif sehingga meras kehidupanya terhenti ketika divonis terkena penyakit ini oleh dokter, maka penderita harus tetap mendapatkan perawatan.
Hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab yang membuat penderita HIV/AIDS akan merasa depresi dan sudah tidak berharga, dampaknya akan menyerang dari sisi psikologis si penderita.
Baca Juga: Ini Gejala HIV dan Cara Penularannya, Ratusan Mahasiswa Bandung Positif HIV
Gejala HIV muncul tergantung pada tahap sampai mana orang tersebut terinfeksi. Berikut ini tahapan Gejala HIV:
Tahap Pertama HIV
- Tidak akan menyebabkan gejala apapun selama beberapa tahun.
- Kemudian pengidap HIV akan mengalami nyeri seperti saat terkena flu, beberapa minggu setelah terinfeksi, selama satu sampai dua bulan.
- Penderita akan mengalami demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, kelelahan, nyeri otot, dan juga sendi.
Tahap Kedua HIV
- Pada umumnya, tidak alan menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun.
- Hingga virus akan terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh.
- Penularan infeksinya sudah dapat dilakukan pengidap kepada orang lain.
- Berlangsung selama 10 tahun atau lebih.
Tahap Ketiga HIV
Berita Terkait
-
Viral! Demi Ayang, Cewek 15 Tahun Ini Rela Suntikkan Darah Pacar yang Positif HIV
-
Kisah Gadis 15 Tahun Suntikkan Darah Pacar yang Positif HIV ke Tubuh Sendiri, Orang Tua Murka hingga Lapor Polisi
-
Gadis 15 Tahun Menyuntikkan Darah Pacarnya yang Positif HIV ke Tubuh Sendiri sebagai Bukti Cinta
-
982 Warga Solo Terinfeksi HIV/AIDS, Sebagian Remaja Akibat Pengaruh Medsos
-
130 Orang Terjaring Razia Satpol PP Padang Selama Januari-Juli, Dua Positif HIV dan 6 Terifeksi Penyakit Menular
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Pemkab Agam Butuh 70 Alat Berat Bersihkan Material Banjir Bandang hingga Normalisasi Sungai
-
Banjir Bandang Susulan di Agam Rusak 2 Rumah, Warga Mengungsi
-
Gerakan Marandang untuk Sumatera Target 1 Ton Rendang, 2 Hari Masak 400 Kg
-
Jam Berapa Mobil Bisa Lewat Lembah Anai? Ini Aturan Uji Coba Kendaraan Jalur Padang-Bukittinggi
-
Penyintas Banjir Bandang di Padang Mulai Diserang ISPA, Dokter Ungkap Penyebab dan Risiko Penularan