Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 01 Agustus 2022 | 18:12 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Antisipasi tawuran pelajar di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), betul-betul diperketat. Tak hanya Satpol PP dan polisi, unsur TNI pun kini dikerahkan untuk mengawasi sejumlah SMK yang siswanya terindikasi melakukan tawuran.

Penjagaan itu dilakukan mulai Senin (1/8/2022). Aparat gabungan itu sengaja dikerahkan agar tidak ada lagi aksi tawuran brutal terjadi di sekolah.

"Penurunan aparat keamanan di sekolah diberlakukan sejak Senin (1/8/2022)," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar, Barlius, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com.

Penjagaan oleh aparat dilakukan di beberapa sekolah yang rawan terjadi tawuran seperti SMKN 1 Padang dan SMKN 5 Padang.

Baca Juga: Buntut Tawuran Brutal Siswa SMK di Padang, Tentara Kini Ikut Kawal Pelajar Pulang Sekolah

"Selain melakukan penjagaan di tempat sekolah, petugas keamanan juga berpatroli untuk melakukan pengawasan di berapa tempat rawan tauran seperti di GOR Haji Agus Salim," tuturnya.

Barlius mengatakan, batas waktu penurunan aparat keamanan ke sekolah belum ditentukan. "Batas waktu belum ditentukan, yang jelas sampai keadaan kembali kondusif," sebutnya.

Melalui penurunan aparat keamanan ke sekolah, pihaknya berharap situasi tetap kondusif dan tidak terjadi lagi tawuran susulan antara pelajar.

"Kita berharap dengan adanya penurunan aparat keamanan, sekolah menjadi lebih kondusif," sebutnya.

Dia juga mengimbau wali siswa agar berpatisipasi dalam mencegah terjadinya tawuran susulan. "Sebaiknya, orang tua dapat mengantar jemput anaknya ke sekolah, serta mengontrol alat yang dibawa anak ke sekolah," tuturnya.

Baca Juga: Pelajar di Padang Didorong Terlibat Aktif Dalam Perlindungan Hak Anak

Tindakan yang diambil Disdik Sumbar terhadap anak yang melakukan tawuran yang mengarah ke tindak kriminal akan diproses secara hukum.

"Bagi pelajar yang terdapat tawuran akan diproses secara hukum dan juga akan dikeluarkan dari sekolah," katanya.

Load More