Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Minggu, 17 Juli 2022 | 15:04 WIB
Warga Padang membersihkan aliran air Banda Bakali, Jati Kecamatan Padang Timur pada Minggu. (Antara/HO-Pemkot Padang)

SuaraSumbar.id - Pemerintah Kota atau Pemkot Padang, Sumatera Barat (Sumbar), meluncurkan program Padang Bergoro.

Hal ini bertujuan untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong dalam rangka mewujudkan lingkungan yang bersih.

"Saya mengimbau seluruh warga untuk kembali aktif bergotong-royong membersihkan lingkungan," kata Wali Kota Padang Hendri Septa, melansir Antara, Minggu (17/7/2022).

Lewat budaya gotong royong, kata Hendri Septa, selain mewujudkan kota yang bersih juga sarana menjalin silaturahmi semangat tolong menolong, memupuk rasa kebersamaan dan kekeluargaan, serta persatuan kesatuan

Baca Juga: Raja Tiktoker Khaby Lame Ternyata adalah Seorang Muslim dan Hafiz Quran

"Padang Bergoro bertujuan membangun semangat kebersamaan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah agar terciptanya kebiasaan hidup bersih dan sehat, katanya.

Gotong-royong sudah menjadi tradisi masyarakat Minangkabau, termasuk di Kota Padang, namun seiring dengan perkembangan zaman, tradisi ini sudah mulai pudar di tengah masyarakat.

"Karena itu mari kita pupuk kembali semangat bergotong-royong," kata dia mengajak.

Ia berharap program Padang Bergoro tidak saja menjadi ajang bersih-bersih. Tetapi juga menjadi media bertukar informasi dan kontrol sosial terhadap kebersihan.

"Hal ini diharapkan juga meningkatkan rasa kepemilikan bersama terhadap ruang publik yang akhir-akhir ini semakin tergerus dengan rasa kepemilikan pribadi saja," katanya.

Baca Juga: Kapal Kargo Terbakar di Pelabuhan Kalimas Surabaya, Api Diduga dari Kamar ABK

Pakar Tata Kelola Kota Universitas Bung Hatta Miko Kamal menilai salah satu persoalan di Padang adalah rendahnya partisipasi publik.

"Orang merasa cuek saja terhadap hal buruk seperti sampah yang berserakan di mana-mana, membuang sampah sembarangan, karena itu partisipasi publik perlu ditingkatkan," katanya.

Load More