SuaraSumbar.id - Delegasi Museum Negeri Sembilan, Malaysia, berharap ada penerbangan langsung Kuala Lumpur-Padang. Dengan begitu, kunjungan keilmuan yang dilakukan bisa lebih mudah dan efektif dari segi waktu.
Hal itu dinyatakan Setiausaha Kerajaan Negeri Sembilan, YB. Dato' Dr. Razali bin Ab Malik saat bertemu Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah di Padang, Jumat (15/7/2022).
"Sekarang kita dari Malaysia harus ke Jakarta dulu untuk bisa ke Sumbar karena penerbangan langsung belum dibuka. Jadi banyak waktu habis di jalan," katanya.
Menurutnya, kunjungan dari Negeri Sembilan ke Sumbar bisa sering terjadi karena kedekatan adat budaya dari dua daerah. Atas dasar itu, sangat dibutuhkan akses transportasi yang mudah, cepat dan murah dari segi biaya.
"Jika ada penerbangan langsung, maka semua akan lebih mudah karena hanya butuh waktu sekitar 45 menit dari Malaysia ke Padang," katanya.
Ia menyebut kedatangan delegasi Museum Negeri Sembilan ke Sumatera Barat kali ini adalah untuk menambah pemahaman tentang adat Minangkabau yang memiliki kaitan erat dengan adat budaya di Negeri Sembilan.
"Pemahaman adat dan budaya dari generasi ke generasi bisa berkurang bahkan hilang. Karena itu perlu upaya untuk memperbaharui kembali ingatan tentang adat dan budaya tersebut," katanya.
Karena itu kunjungan ke Minangkabau untuk menjelajahi kembali khasanah adat budaya untuk memperkuat adat budaya sendiri dipandang sangat dibutuhkan.
Apalagi, katanya, di Negeri Sembilan saat ini ada program dan anggaran yang ditujukan untuk memperkenalkan nilai luhur budaya daerah pada generasi muda.
Ia berharap agar penerbangan langsung dari Malaysia ke Sumbar cepat terealisasikan, sehingga para pelajar di Negeri Sembilan juga bisa datang dan belajar di Ranah Minang.
Baca Juga: Cerita Bagus Kahfi Gagal Gabung ke LA Galaxy Jadi Sorotan Media Malaysia
Gubernur Sumbar Mahyeldi menyambut baik kedatangan delegasi dari Negeri Sembilan tersebut. Dia meminta Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan setempat untuk mendampingi delegasi dan memberikan penjelasan komprehensif terkait adat budaya maupun pariwisata daerah.
Mahyeldi menyebut adat budaya adalah salah satu kekuatan yang dimiliki oleh Sumbar selain kuliner dan keindahan alam. Semua hal itu menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang.
Khusus wisatawan dari Malaysia, kata Mahyeldi, sebagian besar datang ke Sumbar karena adat dan budaya.
Terkait penerbangan langsung Malaysia-Padang, Mahyeldi mengatakan pihaknya terus mengupayakan hal tersebut. Saat ini, Pemprov Sumbar sudah membuat MoU dengan maskapai Air Asia untuk bisa melayani rute Kuala Lumpur-Padang dan Singapura-Padang.
"Mudah-mudahan segera bisa terealisasi," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Anggota DPR Apresiasi Indonesia Hentikan Pengiriman Pekerja Migran ke Malaysia Gara-gara Langgar MoU
-
Soroti Sikap Malaysia Tak Ikuti MoU, Langkah Indonesia Setop Pengiriman PMI Dinilai sudah Tepat
-
Lawan Malaysia, Pelatih Laos Minta Suporter Indonesia Dukung ke Stadion
-
Kalahkan Vietnam U-19 di Semifinal Piala AFF U-19 2022, Pelatih Malaysia U-19: Ini Permainan Terbaik Kami
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar