SuaraSumbar.id - Rokok ternyata masih menjadi komoditas penyumbang kemiskinan terbesar kedua di Sumatera Barat (Sumbar) setelah beras. Hal ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar sesuai hasil survei sosial ekonomi yang dilakukan pada Maret 2022.
"Dari tahun ke tahun polanya masih sama, rokok tetap menjadi penyumbang kedua kemiskinan dengan andil 14,69 persen di perkotaan dan 17,03 persen di perdesaan," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Sumbar, Krido Saptono, Jumat (15/7/2022).
Menurutnya, fenomena ini lebih disebabkan karena budaya karena masih dijumpai masyarakat yang lebih memilih merokok ketimbang tidak makan.
"Ini memang karakter yang sulit dihilangkan dan masih melekat di kita terutama pada rumah tangga miskin," katanya.
Ia menyampaikan salah satu tantangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama keluarga miskin adalah mengurangi konsumsi rokok.
Berdasarkan data BPS Sumbar pada Maret 2022 jumlah penduduk miskin di Sumatera Barat mencapai 335,21 ribu orang atau mengalami penurunan 4,72 ribu orang dibandingkan September 2021 yang mencapai 339,93 ribu orang.
Menurut dia jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 tersebut merupakan yang terendah sejak 2014 atau delapan tahun terakhir.
"Di Sumatera, Sumbar masuk peringkat kedua provinsi dengan angka kemiskinan terendah setelah Bangka Belitung," katanya.
Aceh menjadi provinsi dengan penduduk miskin paling banyak mencapai 806,82 ribu jiwa atau 14,64 persen dan terendah Bangka Belitung sebanyak 66,78 ribu jiwa atau 4,45 persen.
Baca Juga: Maling Kotak Amal Masjid di SMA Bukittinggi Nyaris Babak Belur Dihajar Siswa, Aksinya Terciduk Guru
Ia memaparkan sejumlah faktor yang mempengaruhi turunnya angka kemiskinan di Sumbar yaitu ekonomi Sumbar triwulan I 2022 tumbuh 3,64 persen atau meningkat dibandingkan triwulan I 2021.
Selain itu pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2022 juga tumbuh 3,01 persen atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi 2,78 persen.
Komoditas makanan penyumbang kemiskinan di Sumbar pada Maret 2022 selain beras dan rokok adalah cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, tongkol, bawang merah, roti, gula pasir mie instan dan tahu.
Sejalan dengan itu Indeks Kedalaman Kemiskinan di Sumbar turun 0,157 poin dari 0,962 pada September 2021 menjadi 0,804 pada Maret 2022.
Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan mengalami penurunan 0,061 poin pada September 2021 menjadi 0,164 pada Maret 2022.
Indeks kedalaman kemiskinan adalah rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauhi garis kemiskinan. Sedangkan Indeks keparahan kemiskinan mengindikasikan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.
Dalam mengukur kemiskinan, Badan Pusat Statistik menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar sehingga kemiskinan adalah ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Sementara untuk menghitung garis kemiskinan mencakup komponen garis kemiskinan makanan dan garis kemiskinan non makanan. Garis kemiskinan makanan merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari.
Penduduk miskin adalah mereka yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
Ia menambahkan, pada periode Maret 2022 garis kemiskinan yang digunakan untuk menghitung jumlah penduduk miskin adalah Rp610.941per kapita per bulan.
Garis kemiskinan merupakan gambaran besarnya nilai rata-rata rupiah yang harus dikonsumsi rumah tangga agar tidak dikategorikan miskin. (Antara)
Berita Terkait
-
Bongkar Muat di Pelabuhan Teluk Bayur Terganggu Sejak 6 Bulan Terakhir, Ini Penyebabnya
-
Tabrak Pengendara Sepeda Motor, Bus Ini Terbalik, Ada Korban Luka-luka
-
Kronologi Minibus Terbalik di Solok, 8 Orang Alami Luka-luka
-
Alokasikan Dana Desa, 41 Nagari di Sumbar Dukung Perhutanan Sosial
-
Pemprov Sumbar Ingin Bangun Jalan Tembus dari Galugua ke Rokan Hulu
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
Terkini
-
Semen Padang FC Optimistis Raih Tiga Poin Saat Hadapi PSBS Biak di Stadion Agus Salim!
-
Kota Padang Hadirkan Aplikasi Lapor Kekerasan Perempuan dan Anak, Begini Cara Lapornya!
-
Sukses Melesat! UMKM Healthcare Berkembang Berkat Program BRI Pengusaha Muda BRILiaN
-
Cuan Maksimal! Investasi SR023T3 & SR023T5 Dapat Kupon 5,95% Hingga Cashback Belasan Juta
-
Padang Bakal Bentuk Satgas Penanganan Ternak di TPA Air Dingin, Ini Alasannya