Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Minggu, 10 Juli 2022 | 16:42 WIB
suasana pasar ternak siyonoharjo gunungkidul. [Kontributor / Julianto]

SuaraSumbar.id - Perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah menjadi momentum menyedihkan bagi masyarakat yang di sekitar Musala Baitul Jannah, RT 007/RW 001, Kelurahan Campago Ipuah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

Pasalnya, pesanan hewan kurban yang telah lama dipesan kepada penjual ternak tidak kunjung tiba. Alhasil, musala di Bukittinggi itu pun gagal menggelar penyembelihan hewan kurban.

"Kami merasa ditipu, lima ekor sapi dan satu kambing yang kami pesan kepada penyedia hewan kurban atas nama Aldi tidak juga datang, kerugian Rp 100 juta lebih," kata Ketua Panitia Kurban Musala Baitul Jannah di Bukittinggi, M.Zadry, Minggu (10/7/2022).

Menurutnya, lima sapi dan satu kambing ini merupakan iuran hasil kurban dari 36 orang warga dengan 350 kupon kurban yang telah disebar.

Baca Juga: 800 Ekor Sapi Plus 100 Kambing Kurban Dipotong di Bukittinggi, Tersebar di Seluruh Masjid dan Musala

"Kami mendapat informasi, ada sekitar lima musala termasuk mesjid di Bukittinggi ini yang juga mengalami hal serupa. Sapi kurban dari penyedia yang sama tidak kunjung datang atau bermasalah, termasuk korbannya salah seorang anggota DPRD," katanya menegaskan.

Ia berencana bersama pengurus Musala akan melaporkan secara resmi ke Kepolisian jika sampai Senin (11/7/2022) penyedia tidak kunjung datang atau memberi kabar.

"Pemesanan sudah sejak satu bulan lalu dan sudah kami lunasi dengan rincian satu peserta kurban Rp 2,8 juta. Jika tidak ada itikad baik besok rencana kami laporkan bersama pengurus lainnya," katanya.

Selain itu, musala di Koto Dalam, Pulai Anak Air, Kota Bukittinggi, diketahui terpaksa mengadakan iuran bersama untuk bisa membeli hewan kurban karena sapi yang dipesan juga tidak datang menjelang penyembelihan.

Kapolsek Bukittinggi, Kompol Rita Suryati mengatakan sebelumnya pihaknya telah mencoba berkoordinasi dengan beberapa mesjid dan mushala yang mengalami kerugian serupa.

Baca Juga: Polisi Musnahkan Ribuan Botol Minuman Beralkohol di Bukittinggi

Ia mengatakan, di Mesjid Bukit Apit, petugas menengahi permasalahan serupa dengan membuat perjanjian antara keluarga Aldi dengan pemilik Sapi Kurban untuk menjamin pembayarannya karena Aldi tidak dapat dihubungi.

"Dari keterangan panitia kurban, Aldi mengaku punya kandang sapi di Gadut, kemudian panitia menjemput sapi tapi menurut pemilik, Aldi belum membayarkan hingga terpaksa menemui keluarganya untuk bisa menjaminkan, karena sapi harus dibawa ke mesjid untuk dikurbankan," kata Rita menjelaskan.

Kompol Rita belum bisa memastikan kejadian ini merupakan penipuan atau lainnya, karena Aldi yang tidak kunjung bisa dihubungi bahkan oleh keluarganya. (Antara)

Load More