SuaraSumbar.id - Bupati Solok Epyardi Asda mengaku belum mengetahui detail masalah pelaporan dirinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilakukan oleh Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra.
Menurutnya, jika pun laporan itu memang benar adanya, dia mengaku tidak ambil pusing. Sebab, kata politis Partai PAN itu, yang bersangkutan (pelapor) selalu mencari kesalahannya selaku Bupati Solok.
"Saya belum tahu. Kita lihat saja nanti. Tetapi mereka (pelapor) ini selalu mencari-cari kesalahan saya. Saya dapat bocoran bahwa mereka ini selalu mencari kesalahan saya agar wakil saya (wakil bupati) bisa naik menggantikan saya," katanya kepada SuaraSumbar.id, Kamis (9/6/2022).
Epyardi Asda mengaku telah menyelesaikan beberapa persoalan yang dilaporkan Ketua DPRD Kabupaten Solok. Misalnya soal masalah reklamasi Danau Singkarak, KPK pun datang ke lokasi dan permasalahannya sudah selesai dan tidak jadi dilanjutkan.
"Mereka semua memang berniat untuk mencari kesalahan saya. Padahal semua itu (apa yang dilaporkan) sudah selesai. Intinya mereka (pelapor) ini bagaimana saya bermasalah terus," tuturnya.
Bupati mengaku tidak akan menanggapi dan mengambil tindakan apa-apa menyoal laporkan tersebut. Apalagi, katanya, dia sudah banyak dilaporkan.
"Semua, apa saja saya dilaporkan oleh mereka. Apapun yang lakukan salah dimata mereka," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra melaporkan Bupati Solok Epyardi Asda ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Laporan tersebut menyangkut dugaan tindak pidana korupsi di 4 kasus yang berbeda.
Menurut Dodi, empat kasus tersebut merugikan negara sebesar Rp 18,1 miliar. Rinciannya kasusnya yang pertama adalah soal reklamasi Danau Singkarak yang merugikan negara sebesar Rp 3,3 miliar.
Baca Juga: Ketua DPRD Laporkan Bupati Solok ke KPK, Ini Kasusnya
"Kami mendapat aspirasi masyarakat terkait bukti-bukti dugaan korupsi yang dilakukan oleh Bupati Solok Epyardi Asda terkait 4 kasus yang berbeda, salah satunya mengenai pelanggaran reklamasi danau Singkarak," katanya dalam keterangan yang diterima SuaraSumbar.id, Kamis (9/6/2022).
Kemudian terkait hibah jalan eksisting ke Kawasan Wisata Chinangkiek yang merupakan daerah wisata milik pribadi Bupati Solok Epyardi Asda yang diduga merugikan negara hingga Rp 13,1 miliar.
Ketiga, Bupati Solok Epyardi Asda diduga kerap memerintahkan SKPD Pemda Kabupaten Solok untuk melakukan rapat dan pertemuan di daerah wisata Chinangkiek milik pribadinya dengan menghabiskan total dana APBD Kabupaten Solok sebesar Rp 1,2 Miliar. Padahal, kawasan tersebut diduga belum memiliki izin dan amdal wisata.
"Keempat terkait pengangkatan pensiunan PNS jadi Plh Sekda Solok, yang diduga kerugian negara kurang lebih mencapai Rp 500 Juta untuk biaya gaji dan tunjangan jabatan," Jelasnya.
Pihak KPK membenarkan adanya laporan terhadap Bupati Solok Epyardi Asda pada hari Kamis (9/6/2022) tersebut.
"Benar, ada laporan pengaduan tersebut yang diterima bagian persuratan KPK," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, dikutip dari Antara.
Tag
Berita Terkait
-
Polda Sumbar Berencana Panggil Ulang Bupati Solok Soal Dugaan Pencemaran Nama Baik
-
Bupati Solok Singgung Penyaluran Vaksin Lewat Provinsi: Kenapa Tak Langsung ke Kami
-
SuaraLive!: Capaian Vaksin di Kabupaten Solok Rendah, Masyarakat Enggan Vaksin?
-
Viral Bupati Solok Ngamuk di Sidang Paripurna, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Heboh Video Bupati Solok Marah dan Tinggalkan Ruang Sidang DPRD
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Kenapa Suhu di Sumbar Panas Sekali? Ini Penjelasan BMKG
-
Program PIP Anak TK 2026, Ini Syarat Lengkap dan Cara Daftarnya
-
CEK FAKTA: Negara Lunasi Hutang Bank di Bawah Rp 5 Juta, Benarkah?
-
18 ASN Pemkab Dharmasraya Kena Sanksi, 4 Orang Dipecat dan Ada yang Terjerat Kasus Korupsi!
-
Pemprov Sumbar Terapkan Sistem Berbasis Digital Penuh Mulai 2026, Surat Kertas Tak Ada Lagi?