SuaraSumbar.id - Pelajaran silek selayaknya masuk ke dalam dunia pendidikan di Sumatera Barat (Sumbar), lengkap dengan silabus dan modul pembelajarannya. Dengan begitu, upaya membumikan silek kepada generasi muda akan terus terawat sejak bangku sekolah.
Selain itu, Sekolah Silek Minangkabau atau Pusat Kajian Silek Minangkabau juga perlu dihadirkan agar generasi kelak memahami makna dan hakikat silek itu sendiri.
Dua poin di atas merupakan bagian dari rekomendasi yang lahir dalam Musyawarah Tuo Silek Minangkabau yang berlangsung di Kota Payakumbuh pada 4-6 Juni 2022.
Ketua Ikatan Pencak Silat (IPSI) Supardi mengapresiasi lahirnya berbagai rekomendasi dari para Tuo Silek di kabupaten dan kota di Sumbar. "Rekomendasi ini merupakan masukan berharga dan IPSI akan menindaklanjutinya," katanya, Selasa (7/6/2022).
Menurut Supardi, semua rekomendasi yang lahir bertujuan untuk melestarikan silek tradisi. Mulai dari menghadirkan pelajaran silek, penguatan surau dan sasaran silek hingga mengoptimalkan peran pemangku adat, ahli tariqat, dan cadiak pandai dan semua unsur terkait lainnya.
Mewujudkan cita-cita itu, kata Ketua DPRD Sumbar itu, perlu kerjasama lintas sektor di institusi pemerintahan dan DPRD, baik di provinsi mau pun di kabupaten dan kota.
"Kami mendukung musyarawah tuo-tuo silek ini terus digelar bergilir di masing-masing daerah," katanya.
Dia juga menyinggung soal promosi dan perluasan kesadaran tentang silek. Menurutnya, popularitas silek harus digenjot melalui produk-produk audio visual. “Silek harus dikemas kreatif dalam bentuk dokumenter, film, atau bentuk audio visual lainnya, agar silek semakin dekat dengan generasi kini. Kita harus bisa membuat silek dikenal dunia,” tutupnya.
Sementara itu, fasilitator Musyawarah Tuo Silek, Heru Joni Putra mengatakan, musyawarah tuo silek ini bertujuan untuk memperkuat keterkaitan surau dan sasaran sebagai model pendidikan klasik di Minangkabau.
"Surau dan Silek tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Segala upaya yang dapat memisahkan kaitan erat keduanya mesti dicegah dengan cepat dan segala upaya yang dapat mempererat kaitannya mesti didukung bersama-sama oleh setiap warga Minangkabau di mana pun berada," katanya.
Baca Juga: Bangkitkan Geliat Silek Tradisi Minangkabau, Para Tuo Silek Bermusyawarah di Payakumbuh
Heru mengatakan, rekomendasi tersebut merupakan bentuk kongkret bahwa usaha memajukan surau dan sasaran bukan hanya tanggungjawab tuo silek, namun juga kewajiban pemerintah dan semua lapisan masyarakat yang bersinergi dengan niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, dan sebagainya.
Seperti diketahui, musyarawah tuo silek bertema "Mamancuang di Nan Kalam, Basudah di Lapiak Sumbayang" ini diselenggarakan oleh UPTD Taman Budaya Sumbar yang diinisiasi Ketua DPRD Sumbar, Supardi. Sedikitnya, 60 orang tuo-tuo silek dan para pewaris silek dari kabupaten dan kota di Sumbar hadir dalam pertemuan tersebut.
Sejumlah rekomendasi dilahirkan dari pertemuan tersebut. Masing masing, membangun percontohan surau sekaligus sasaran di masing-masing daerah, membuat mekanisme belajar silek dengan mensyaratkan belajar thariqat mu’tabar hingga memperkuat silek sebagai cara lain dalam berdakwah.
Kemudian, mendukung pemerintah untuk memberikan insentif kepada tuo-tuo silek di Sumbar. Lalu, mendorong lahirnya penghargaan silek atau Silek Award setiap tahun hingga mendorong tersedianya anggaran pembinaan IPSI Sumbar untuk surau dan sasaran silek.
Para tuo silek juga berharap pemerintah untuk melengkapi fasilitas sasaran silek hingga mendirikan Sekolah Silek Minangkabau atau Pusat Kajian Silek Minangkabau yang di dalamnya menampilkan aliran-aliran silek di Sumbar.
Selain itu, silek juga diharapkan masuk sebagai pelajaran di sekolah sekaligus melakukan pencatatan hingga hadirnya database silek dan pewaris-pewaris silek masing-masing.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Nasib Buruh Kian Tertekan, Puluhan Pekerja di Sumbar Sambangi DPRD dan Desak UU Omnibus Low Dicabut
-
Tegas, Ketua DPRD Sumbar Desak Gubernur Pecat Kepsek yang Larang Siswa SMA Ujian Gegara Tak Bayar Uang Komite
-
Pelaku Pembobol Rekening Nasabah Bank Nagari Diduga Bukan WNI
-
Heboh Rekening Ratusan Nasabah Dibobol, DPRD Sumbar Desak Bank Nagari Evaluasi
-
DPRD Sumbar Tunda Pembahasan Ranperda Konversi Bank Nagari ke Syariah, Ini Alasannya
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan Layar AMOLED, Terbaik Juni 2025
-
Dikeroyok Negara Teluk, Timnas Indonesia Diprediksi Bisa Lolos dari Ronde Keempat
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
Terkini
-
Profil Arry Yuswandi, Ketua MPKS Muhammadiyah Sumbar yang Resmi Jadi Sekda Sumbar!
-
Ngeri! Kasus Mutilasi di Pesisir Selatan, Daging Korban Digoreng dan Dimakan Si Pembunuh
-
Kronologi Penemuan Janin di Kawasan Gunung Padang, Ini Penjelasan Polisi
-
Rekam Jejak Isa Warps, Penyerang Naturalisasi Timnas Putri Indonesia, Nenek Moyangnya Orang Padang!
-
2 Jemaah Haji Asal Tanah Datar Meninggal Dunia di Tanah Suci