SuaraSumbar.id - Museum Syekh Sulaiman Arrasuli alias Inyiak Canduang akan diresmikan akhir Mei 2022 ini. Peresmian tersebut sekaligus menjadi salah satu pendukung penasbihan tokoh Islam itu menjadi Pahlawan Nasional.
Salah seorang perwakilan keluarga Arrasuli, Rita Noor Arrasuli mengatakan, peresmian museum juga untuk literasi bagi generasi muda untuk mengenal dan menggali nilai sejarah terutama yang berkaitan dengan perjuangan Syekh Sulaiman Arrasuli.
"Dengan berdirinya Museum Inyiak Canduang Syekh Sulaiman Arrasuli, maka lengkap sudah semua persyaratan pengusulan beliau untuk memperoleh gelar Pahlawan Nasional dari Pemerintah Pusat Negara Republik Indonesia," kata Rita Noor, Senin (16/5/2022).
Menurutnya, Inyiak Canduang Syekh Sulaiman Arrasuli (1871-1970) merupakan pejuang dan pemersatu Bangsa, ia adalah seorang tokoh pendidik dan Ulama Besar Sumatera Barat yang layak menerima penghargaan sebagai Pahlawan Nasional pada bulan November 2022 yang akan datang.
Baca Juga: 3 Kekeliruan UAS tentang Salat Tarawih dan Witir yang Diluruskan Syekh Nuruddin
Selain syarat fisik berupa bangunan museum beserta isinya yang meninggalkan banyak sejarah perjuangan beliau, syarat lain pun sudah terpenuhi dengan lengkap, baik dokumen-dokumen penghargaan, SK2 maupun foto-foto beliau dimasa penjajahan dan pemerintahan Presiden Soekarno.
"Setidaknya nama Besar beliau sudah diabadikan menjadi nama jalan di 4 kabupaten kota di Sumatera Barat, yaitu di Bukittinggi, Canduang, Padang Panjang dan Lubuak Basuang, juga nama beliau telah lekat menjadi nama sebuah Balai Budaya di Lasi Balai Gurah," kata dia.
Ia mengatakan melalui Museum Inyiak Canduang Syekh Sulaiman Arrasuli ini, akan terpatri didalam benak siapa saja yang pernah mendengar dan berkunjung ke Museum, bahwa di negeri ini pernah lahir seorang pejuang dan Ulama besar yang dengan total mendedikasikan seluruh hidupnya untuk kepentingan Rakyat Sumatera Barat dan Rakyat Indonesia secara umum.
"Agar menjadi masyarakat yang cerdas dengan peradaban yang jauh lebih maju menuju masyarakat moderen namun tetap berpegang teguh kepada kaidah dan hukum kehidupan yang berlaku sebagai Umat Muslim yang tak lepas dari Sunnah Rasulullah Muhammad," ujarnya.
Pengajaran lain yang tak pernah lepas dari petuah Inyiak Canduang menurutnya adalah, Hormati yang Tua, sayangi yang muda, teman seribu masih kurang namun musuh satu terlalu banyak.
Baca Juga: Kisah Salah Arah Kiblat dan Karomah Syekh Nawawi al-Bantani di Masjid Jami An Nawier Pekojan
"Dari semua petuah itu dapat dirasakan bahwa prioritas hidup yang beliau kehendaki dari kita adalah terus menjaga Hablum minannas, Hablum Minallah," katanya.
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Banun Kinantan, Nama Bayi Harimau Sumatera yang Lahir di TMSBK Bukittinggi!
-
Klik Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Waspada Jebakan Penipu dan Ini Cara Amannya!
-
Kapan Tol Padang-Sicincin Beroperasi Penuh? Ini Jawabannya
-
DANA Kaget 18 April 2025: Siapa Cepat Dia Dapat, Klaim Saldo Gratis Sekarang!
-
Wacana Sumatera Barat Jadi Daerah Istimewa Minangkabau Menguat Lagi, Ini Alasan dan Dasarnya!