SuaraSumbar.id - Tuddukat merupakan kearifan lokal warga di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang tetap bertahan dan digunakan sebagai penyampai kabar gembira dan duka. Hal itu dinyatakan Antropolog Universitas Andalas (Unand) Padang Dr Maskota Delfi.
"Tuddukat merupakan sesuatu yang dipukul kemudian menghasilkan bunyi, digunakan sebagai penyampai berita gembira dan berita sedih bagi masyarakat Mentawai," katanya, Jumat (13/5/2022).
Ia mengatakan, untuk berita gembira tuddukat dibunyikan saat mendapatkan hasil buruan atau uba sebagai pemberitahuan kepada anggota uma atau rumah tradisional suku Mentawai.
"Makanya bunyinya agak cepat dan bernada gembira," katanya.
Baca Juga: Pj Bupati Mentawai Kewenangan Kemendagri, SK Segera Terbit
Kemudian untuk penyampai berita kesedihan seperti kematian, tuddukat dipukul dengan pelan. Saat menyampaikan kabar duka, tuddukat dipukul amat berhati-hati agar tidak salah penyampaian dan penerimaan.
Ia mengemukakan saat berita gembira seperti mendapatkan hewan buruan disampaikan lewat tuddukat yang secara filosofis artinya ada semangat berbagi daging kepada anggota uma atau rumah tradisional Mentawai.
"Selain itu juga menunjukkan prestasi karena tidak semua orang terampil dan ahli dalam berburu," katanya.
Sedangkan untuk kabar sedih dalam pemahaman orang Mentawai jika disampaikan secara mendadak tidak baik karena akan menimbulkan kekagetan.
"Oleh sebab itu melalui bunyi tuddukat dipandang mengurangi rasa sedih dan kaget tersebut setelah ada yang meninggal," katanya.
Baca Juga: Viral Kostum Spiderman Kearifan Lokal, Warganet: Peter Parker Keterima CPNS
Pada sisi lain, ia melihat penggunaan tuddukat lebih efektif sebagai penyampai pesan di masyarakat Mentawai yang masih alami.
Berita Terkait
-
Daftar 13 Daerah Indonesia Dihantui Gempa Megathrust, Kepulauan Mentawai Paling Berisiko?
-
Merawat Lingkungan dengan Cara Kekinian, Begini Cara Ajak Anak Muda Menjaga Kearifan Lokal
-
Basiacuong Kampar: Warisan Budaya yang Membentuk Kecerdasan Interpersonal
-
Lunturnya Kearifan Lokal: Salah Siapa, Teknologi atau Kita?
-
Pergeseran Zaman Mengancam Eksistensi Sikerei dan Budaya Mentawai. Bagaimana Nasib Mereka?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
Terkini
-
Banun Kinantan, Nama Bayi Harimau Sumatera yang Lahir di TMSBK Bukittinggi!
-
Klik Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Waspada Jebakan Penipu dan Ini Cara Amannya!
-
Kapan Tol Padang-Sicincin Beroperasi Penuh? Ini Jawabannya
-
DANA Kaget 18 April 2025: Siapa Cepat Dia Dapat, Klaim Saldo Gratis Sekarang!
-
Wacana Sumatera Barat Jadi Daerah Istimewa Minangkabau Menguat Lagi, Ini Alasan dan Dasarnya!