SuaraSumbar.id - Klaim Polri soal 1.125 orang warga Sumbar tergabung dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII) masih menjadi pro dan kontra banyak pihak. Bahkan, Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar mempertanyakan data tersebut.
Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar sangat menyayangkan klaim kepolisian soal ribuan warga Sumbar gabung NII. Menurutnya, klaim tersebut hanya akan akan membuat orang takut untuk datang ke Sumbar. Dia pun mendesak agar polisi segera mengklarifikasi data tersebut.
"Klaim tanpa penjelasan lebih detail, ditakutkan bisa membuat orang enggan mengunjungi Sumbar,” katanya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Kamis (21/4/2022).
Fauzi Bahar juga khawatir dengan adanya klaim dari kepolisian itu, dapat membuat Sumbar bisa gagal memanfaatkan momen dimulainya geliat pariwisata setelah dua tahun lumpuh akibat pandemi Covid-19.
“Densus harus mengklarifikasi agar ini tidak menyebabkan orang takut datang. Kita melihat sektor pariwisata berpotensi membangkitkan perekonomian. Jangan sampai orang enggan ke Sumbar,” terangnya.
Dia juga melanjutkan klaim temuan Densus 88 yang menyebutkan bahwa seribuan lebih masyarakat diduga terlibat jaringan teroris NII menggunakan golok untuk mengkudeta rezim terlihat tidak masuk akal.
“Orang punya kail sejengkal, lalu kita tuduh dia mau mengukur lautan. Tak masuk akal. Semua orang juga punya golok, tidak mungkinlah itu,” tegasnya.
Namun dia juga tidak menolak bahwa paham radikal dan ekstrimis memang ada dan berkembang di tengah masyarakat. Tapi dia menegaskan sebelum menetapkan lebih jauh seseorang terpapar radikalisme, polisi juga harus membuktikan temuan itu kepada publik.
“Kalau iya dia punya skill seperi merakit bom, punya alat deternator, bisalah kita anggap melakukan teror. Tapi kalau punya golok, ketawa kita, gitu ya. Impossible lah itu. Ini kok cetek sekali alasannya,” tuturnya.
Baca Juga: BNPT Sebut NII Sebagai Induk Jaringan Terorisme di Indonesia, Alasannya Karena Ini
Dia juga meragukan apa yang dikatakan polisi di banyak pemberitaan. Untuk itu, selaku ketua LKAAM, ia mendesak Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah untuk memanggil kepala daerah yang masyarakatnya disebut terlibat jaringan teroris NII, termasuk memanggil Kapolda Sumbar.
“Apa sesungguhnya yang terjadi? Jangan Sumbar terpojok saja. Saya selaku Ketua LKAAM juga merasa, kok tiba-tiba dilempar seperti ini beritanya. Heran saya. Ini harus ditelusuri. Kalau tidak, informasi yang bertebaran bias semua,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Bantu Korban Gempa Pasaman Barat Rp 2,35 Miliar, LKAAM Sumbar Sebut Menag Yaqut Mau Nyogok Warga Minang
-
Bandingkan Suara Azan dengan Anjing, LKAAM Sumbar Haramkan Menag Yaqut Injak Tanah Minangkabau
-
Fakta-fakta Buku Pembelajaran SD Bernarasi Suku Minang Beragama Katolik yang Beredar di Media Sosial
-
Heboh Buku Bernarasi Suku Minangkabau Beragama Katolik, LKAAM Sumbar: Orang Minang Pasti Islam
-
LKAAM Sumbar Janji Telusuri Buku Pembelajaran Bernarasi Suku Minangkabau Beragama Katolik
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Gemini AI di Galaxy Z Fold7: Multitasking hingga Visualisasi Ide di Satu Perangkat
-
BRI Torehkan Prestasi di IICD 2025, Bukti Komitmen pada Tata Kelola Berkelanjutan
-
4 Link Saldo DANA Kaget Khusus Weekend, Dapatkan Saldo Gratis Rp 675 Ribu!
-
Benarkah Campuran Etanol 10 Persen Aman untuk Kendaraan Modern? Ini Penjelasan Ahli
-
Dharmasraya Dapat Kucuran Rp 200 Miliar untuk Sekolah Rakyat, Pembangunan Mulai Tahun Ini