Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 19 April 2022 | 12:00 WIB
Ilustrasi Densus 88. [Antara/Rony Muharrman]

SuaraSumbar.id - Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Polri mengungkapkan bahwa jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) terindikasi berupaya menggulingkan pemerintahan Presiden Jokowi jelang Pemilu 2024.

Upaya jaringan teroris NII menggulingkan pemerintahan Jokowi sebelum Pemilu 2024 ini terindikasi dari barang bukti yang diperoleh setelah Densus 88 menangkap 16 anggota NII di Sumatera Barat (Sumbar).

“Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumbar,” kata Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Komisaris Besar Aswin Siregar, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Selasa (19/4/2022).

Sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumbar yang dimaksud Aswin adalah upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun Pemilu 2024.

Baca Juga: Densus 88 Antiteror Tangkap Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Bandung

Menurut Aswin, para tersangka yang sudah ditangkap menyebut struktur NII mereka bernaung ada pada tingkatan cabang atau kecamatan. Mereka menyebutnya sebagai CV IV/Padang dengan anggota mencapai 1.125 orang.

Dari barang bukti ini, kata Aswin, juga ditemukan dokumen tertulis yang menunjukkan jaringan NII di Sumbar memiliki visi-misi yang sama persis dengan NII Kartosuwiryo.

Kesamaan visi-misi yang dimaksud yakninya mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia saat ini dengan syari’at Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam.

“Terdapat juga potensi ancaman berupa serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam yang disebutkan golok dan juga mencari para pandai besi. Adapun temuan alat bukti arahan persiapan golok tersebut sinkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah satu tersangka,” ucap dia.

Di sisi lain, jaringan ini juga terindikasi telah melakukan berbagai kegiatan persiapan serangan teror secara rutin, merencanakan persiapan logistik serangan teror berupa senjata tajam atau golok, serta mencari produsen senjata tajam seperti pandai besi.

Baca Juga: Kronologis Densus 88 Sergap Terduga Teroris di Mal Bandung, Sebelumnya Dibuntuti dari Kontrakan

“Melakukan perekrutan anggota secara masif di wilayah Sumatera Barat dengan melibatkan anak-anak di bawah umur, dan memiliki hubungan dengan kelompok teror di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Bali,” ujar Aswin.

Load More