SuaraSumbar.id - Bagi masyarakat yang akan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan 1443 Hijriah disarankan mempersiapkan kondisi tubuh. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap untuk mengetahui apakah ada penyakit komorbid atau tidak.
"Persiapan kesehatan dapat dimulai dengan melakukan medical check up untuk mengetahui apakah kita memiliki penyakit komorbid atau tidak," ujar Manager Medical Underwriter Sequis, dokter Fridolin Seto Pandu, Rabu (30/3/2022).
Fridolin mengatakan, jika didapati memiliki komorbid, seperti diabetes, hipertensi, asam urat, kolesterol maka sebaiknya konsultasikan penyakit tersebut pada dokter dan sampaikan niat berpuasa tersebut.
Selama satu bulan, tubuh akan berada dalam kondisi tidak makan dan tidak minum selama 12 jam. Walaupun kebiasaan ini sudah dilakukan sejak kecil tapi mengingat kesehatan bersifat tidak konstan, ada saja yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Baca Juga: Tak Perlu Tutup Gorden, Warteg di Tangsel Boleh Buka Jam 2 Siang saat Ramadhan
Hal ini seiring usia dan gaya hidup sehingga sebelum bulan puasa sebaiknya persiapkan tubuh agar tetap kuat dan sehat saat berpuasa.
Selain pemeriksaan kesehatan, Fridolin juga menyarankan agar mengubah beberapa pola hidup, seperti jam tidur, makan, olahraga untuk meminimalkan keluhan kelelahan dan gangguan sakit lainnya saat berpuasa.
“Pola hidup sehat harus dilatih dan dibiasakan karena tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi. Menjalankan pola hidup sehat sesungguhnya baik untuk memaksimalkan imun tubuh," kata Fridolin.
"Jika selama ini Anda jarang atau belum menjalankannya, masih ada kesempatan sebelum sampai ke bulan puasa. Nantinya, jika tubuh sudah terlatih, tetaplah menjalankan pola hidup sehat bahkan setelah tidak lagi bulan puasa,” imbuh dia.
Fridolin memberikan beberapa tips sehat lain menjelang puasa yang bisa dimulai mengatur pola tidur, yaitu membiasakan tidur jam 9 atau 10 malam dan bangun subuh.
Baca Juga: Tak Perlu Tutup Gorden, Warteg di Tangsel Boleh Buka Jam 2 Siang saat Ramadhan
Jika Anda berkesempatan dapat tidur siang maka beristirahatlah sekitar 30 menit. Atur ritme kerja dan aktivitas saat pagi dan siang agar tubuh dapat beristirahat tepat waktu saat malam hari sehingga saat bangun subuh pun tidak merasa lelah.
"Kebiasaan ini tentu sangat baik agar nanti saat berpuasa, umat muslim tidak terlewat untuk sahur dan menjalankan sholat subuh," ujar dia.
Selain itu, sebaiknya Anda memperhatikan asupan, mulai dengan mengurangi konsumsi daging olahan dan makanan siap saji. Fridolin menuturkan, membiasakan diri untuk sarapan dan tidak terlambat makan siang juga baik dilakukan.
Rutin mengonsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung serat untuk melancarkan metabolisme tubuh agar tidak mengalami sembelit.
Anda ada baiknya juga mengurangi kebiasaan ngemil karena tubuh dapat merasa kenyang sesaat hingga mengganggu pola makan. Kebiasaan ngemil juga dapat meningkatkan kadar lemak dalam tubuh yang berhubungan dengan resistensi insulin yang dapat mengganggu metabolisme gula.
Dengan asupan sehat dan membiasakan tubuh tidak sering ngemil maka saat buka puasa, tubuh sudah terbiasa tidak harus mengonsumsi cemilan manis dan lezat.
Tips berikutnya yakni membiasakan tubuh sering bergerak. Lakukan olahraga secara rutin dengan intensitas ringan hingga sedang, seperti jogging, jalan cepat, yoga.
"Mereka yang rutin berolahraga akan mendapat bonus tubuh lebih bugar, dapat berpikir lebih jernih, dan mudah beristirahat. Jika nanti bulan puasa, lakukan olahraga jelang berbuka atau beberapa saat setelah berbuka," kata Fridolin.
Tips terakhir yakni mempersiapkan jaring pengaman finansial jika terjadi serangan sakit. Jaring pengaman finansial tersebut adalah asuransi kesehatan karena dengan memiliki asuransi kesehatan maka pasien leluasa mengakses layanan kesehatan yang berkualitas tanpa terkendala biaya pengobatan.
“Puasa memang memberi banyak manfaat sehat, seperti membakar lemak jahat, detoksifikasi tubuh, hingga meningkatkan kinerja otak. Tetapi, bagi sebagian orang bisa lebih mudah sakit karena kurang cairan dan tidak cukup mendapatkan asupan nutrisi," kata Fridolin.
Dia menambahkan, menjalankan puasa pada musim pancaroba dalam masa pandemi, tubuh rentan terserang penyakit.
"Saat sakit datang jangan dibiarkan, segera konsultasikan ke dokter agar mendapat pengobatan yang tepat. Jika dokter menyarankan untuk rawat inap berarti diperlukan pemantauan khusus dan pengobatan yang tidak cukup hanya dengan obat-obatan oral. Saat dinyatakan boleh pulang pun, biasanya pasien tetap dipantau melalui rawat jalan pascarawat inap agar kesehatan benar-benar pulih," demikian kata Fridolin. (Antara)
Berita Terkait
-
Hukum Qadha Puasa Ramadhan dan Puasa Syawal, Mana Lebih Utama? Ini Kata Ulama
-
Keutamaan Puasa Syawal 6 Hari yang Disebut Geni Faruk Seperti Setahun Berpuasa, Benarkah?
-
Apakah Bayar Fidyah Bisa Dicicil? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Haid di Bulan Ramadhan? Ini Doa Niat Qadha Puasa yang Wajib Kamu Tahu
-
Hari Ini 15 Maret Puasa Ke Berapa? Ketahui Doa dan Keutamaannya
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
21 Orang Tewas Kecelakaan Selama Lebaran 2025 di Sumbar, 213 Orang Luka-luka!
-
Sukses Ekspor Berkat BRI, UMKM Asal Sidoarjo Raup Omzet Fantastis
-
BRI Bagikan Dividen Rp31,4 Triliun pada 10 April 2025
-
Anggota Satpol PP Agam Dikeroyok Puluhan Orang Saat Bubarkan Orgen Tunggal, Kepala hingga Kaki Lebam
-
Aktivitas Vulkanik Gunung Talang Solok Meningkat, Badan Geologi Minta Masyarakat Waspada Longsor!