SuaraSumbar.id - Puluhan hektare tanaman jagung masyarakat di Nagari Aua Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), terancam gagal panen.
Sekitar 33 hektare ladang jagung masyarakat di Korong Koto Kaciak, Nagari lll Koto Aua Malintang, Kecamatan lV Koto Aua Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, tampak memprihatinkan. Batang jagung kerdil dan buahnya meranggas.
“Ini sudah kacau balau. Bisa-bisa gagal panen,” ungkap Erwis Bustamar, salah satu petani jagung di sana, dikutip dari Klikpositif.com - jaringan Suara.com, Senin (21/3/2022).
Erwis sendiri tergabung dalam Kelompok Tani Harapan. Ia dan rekannya mengelola seluas 10 hektare ladang jagung.
“Sudah satu tahun ini sulit mendapat pupuk subsidi. Kalau beli non subsidi harganya sangat mahal. Tak cukup uang beli pupuk,” jelas Erwis.
Jadi karena itu, katanya, jagung yang seharusnya mendapat pupuk dengan jumlah yang cukup terpaksa pupuknya seadanya.
“Akibatnya batang dan buah jagung jadi kerdil. Kalau sudah begini, terancam gagal panen,” kata petani itu.
Ia menambahkan, harga pupuk non subsidi saat ini satu karung 260 ribu rupiah.
Harga demikian terbilang mahal sehingga pihaknya harus menghemat pemakian.
Baca Juga: Soal Kematian Tersangka Narkoba Pasca Ditangkap, Warga Bantah Ikut Pukuli Pelaku
“Sebelumnya, kami beli pupuk subsidi pada penyalur. Hanya saja dalam setahun ini tidak kunjung tersedia pupuk subsidi tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Harapan bernama Masardi menuturkan, ada sekitar 33 haktare ladang jagung milik mereka.
“Rata-rata semuanya teracam gagal panen,” kata Masardi.
Pihaknya tidak dapat berbuat banyak saat ini.
“Jadi begini, pada umur 21 hingga 25 hari jagung harus mendapat pupuk. Jika terlambat pemupukan maka berdampak buruk pada buah,” katanya.
Masardi berharap ketersediaan pupuk subsidi kembali normal sehingga pihaknya tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tanaman jagung.
Berita Terkait
-
Pembangunan Water Park Ulakan Tapakih Butuh Investasi Rp10,5 Miliar
-
Riki Ditemukan Tewas di Aliran Sungai
-
Hilang 3 Hari, Mayat Seorang Petani Padang Pariaman Ditemukan Mengambang di Sungai
-
Pemkab Padang Pariaman Minta Perantau Sosialisasikan Vaksinasi
-
Diterjang Ratusan Bencana, Padang Pariaman Rugi Rp 5,6 Miliar
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
7 Tanda Tubuh Stres Gegara Olahraga Berlebihan, Bahaya Bagi Kesehatan!
-
7 Manfaat Rebusan Kunyit Jahe Sereh, Minuman Herbal untuk Jaga Daya Tahan Tubuh!
-
5 Cara Masak Mi Instan yang Sehat, Cita Rasa Tetap Menggugah!
-
Pembangunan Jalan Bypass Bukittinggi-Koto Baru Dilanjutkan, Solusi Atasi Kemacetan Parah!
-
Pemerintah Pusat Janji Kebut Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Ini Kata Gubernur Sumbar