SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengomentari pernyataan Ketua MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar yang menyayangan Mahyeldi ikut-ikutan membawa tanah dan air untuk prosesi ritual adat di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Mahyeldi mengatakan, apa yang dilakukannya bersama para gubernur se Indonesia adalah wujud penyatuan. Dia juga tak melihat adanya ritual di kegiatan tersebut. Bahkan, kegiatan itu juga diikuti orang-orang yang religius.
Jawaban Gubernur Sumbar itu kembali dikomentari Ketua MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar. "Jawaban tak melihat ada ritual dan menggunakan nama alumni timur tengah dan orang yang paham agama, tidaklah jaminan," kata Buya Gusrizal, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Rabu (16/3/2022).
Dari semula, kata Gusrizal, Gubernur sudah terseret sehingga tak terasa bahwa sudah terlibat. Menurutnya, jika ada yang beranggapan itu tidak ritual, coba tanyakan kenapa harus membawa tanah dari Pasaman Barat dan bukan tanah dari kantor Gubernur Sumbar saja.
"Kenapa air yang dibawa dari air Bukik Gadang, bukan air bak kamar mandi gubernur saja. Yang penting kan tanah dan air dari setiap provinsi," ujarnya.
Menurut Gusrizal, jika ada yang menonton video ritual itu, mudah sekali memahami bahwa ada keyakinan yang tertumpang di dalamnya. Nama ritual, sudah sejak semula dipilih sebagai nama.
Para gubernur telah diperlihatkan dan diberitakan kegiatan dalam prosesi pengambilan tanah dan air serta pilihannya.
"Jadi, jangan mencari celah lagi. Sedikit banyaknya, tertumpang keyakinan dan harapan yang terkait dengan persoalan ghaib yang hanya hak Allah SWT saja," jelasnya.
Gusrizal mengatakan, tidak ada satu alasanmpun untuk membenarkan bahwa begitu cara meminta dan berharap kepada Allah SWT. Dalam keyakinan selain Islam, akan bertemu hal yang demikian tapi dalam Islam, tidak ada.
Baca Juga: Viral Driver Ojol Nyelonong di Rute Parade MotoGP, Aksinya Dadah-dadah Curi Perhatian Publik
"Saya sampaikan ini kepada umat agar jangan menjadi tauladan. Jagalah aqidah tauhid," ujarnya.
Ia mengaku, bisa saja akan dibenci oleh para pendukung politik dan baginya itu hak mereka. "Saya bukan pemain politik. Saya hanya takut pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT kelak," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Usai Dijamu Jokowi di Istana Merdeka, Begini Kesan Marc Marquez
-
Presiden Jokowi Klaim 60.000 Tiket MotoGP di Mandalika Ludes Terjual
-
Pamer Kawasaki W175 ke Marc Marques dkk di Istana, Jokowi: Saya Suka Motor, Tapi Motor Saya Tak Sekeren Kalian
-
Pembangunan IKN Nusantara Disebut Bisa Bikin Malu Jokowi, Ini Penyebabnya
-
Mario Suryo Aji Pembalap Muda Indonesia, Harapan Presiden Jokowi di Sirkuit Mandalika
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Kereta Api Tabrak Mobil Berpenumpang 7 Pelajar SMA di Padang, 1 Meninggal dan 6 Luka-luka!
-
Ancaman Serangan Digital Mengintai Aktivis Sumbar, Ini Hasil Diskusi Publik AJI Padang dan INTERES
-
Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025, Wujud Komitmen BRI Perkuat Layanan
-
Indeks Pariwisata Halal Sumbar 2025 Meningkat versi IMTI, Ini Alasannya
-
Warga Sumbar Dilarang Makan Telur Penyu, Ini Alasannya