Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Minggu, 13 Maret 2022 | 20:15 WIB
Seorang wanita berjalan melewati bangunan pertahanan untuk menghalangi laju kendaraan Rusia saat serangan di Ukraina berlanjut. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Rusia menyerang pangkalan militer Ukraina yang berada dekat perbatasan Polandia, Minggu, (13/3/2022).

Dari serangan tersebut, sembilan orang dinyatakan tewas dan 57 lainnya mengalami luka-luka.

Sejumlah instruktur militer asing diketahui pernah bekerja di Pusat Penjaga Perdamaian dan Keamanan Internasional di pangkalan militer Yavoriv itu. Belum jelas apakah ada di antara mereka yang tengah berada di sana ketika serangan terjadi.

Seorang perwakilan Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan kepada Reuters bahwa kementeriannya masih memastikan apakah ada instruktur asing di fasilitas tersebut ketika Rusia menyerang.

Baca Juga: Makin Terpuruk, Chelsea Kembali Ditinggal Sponsor Dampak Disanksinya Roman Abramovich

Fasilitas pelatihan militer itu adalah yang terbesar di bagian barat Ukraina dan biasanya menjadi tempat latihan bersama dengan NATO. Jaraknya sekitar 25 km dari perbatasan Polandia.

Pemerintah Rusia belum membalas permintaan untuk berkomentar atas serangan rudal yang begitu dekat dengan perbatasan NATO.

Gubernur setempat Maksym Kozytskyy mengatakan jet-jet Rusia menembakkan sekitar 30 roket ke fasilitas itu, beberapa di antaranya berhasil dicegat sebelum mengenai sasaran.

Seorang saksi mengatakan kepada Reuters dia melihat 19 ambulans dengan sirine melintas dari arah pangkalan setelah serangan terjadi dan asap hitam terlihat dari kawasan itu.

"Polandia mengutuk bentuk agresi apa pun terhadap Ukraina, termasuk penembakan roket ke pangkalan Yavoriv," kata juru bicara kementerian luar negeri Polandia dalam sebuah pesan kepada Reuters.

Baca Juga: Tembus USD119 per Barel, Perang Rusia-Ukraina Kerek Harga Minyak Mentah Indonesia

Wali Kota Ivano-Frankivsk, kota lain di Ukraina Barat, mengatakan pasukan Rusia juga terus menghantam bandaranya pada Minggu. Belum ada korban yang dilaporkan. (Antara/Reuters)

Load More