Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 10 Maret 2022 | 16:20 WIB
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan (kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis (10/3/2022). [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Pembangunan feerder tol atau tol penghubung ke Jalan Tol Lintas Sumatera di Dharmasraya, diyakini mulai 2023. Keyakinan tersebut disampaikan Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, di Jakarta, Rabu (9/3/2022).

"Alhamdulillah, pak Luhut menyatakan pembangunan feeder tol tersebut dapat segera dimulai begitu semua dokumen administrasi dapat dipenuhi," katanya.

Menurut Sutan, pada dasarnya secara kebijakan pembangunan feeder tol sudah final. Namun, masih menunggu revisi Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) dari Riau.

"Begitu Riau menyelesaikan RTRW-nya, komitmen pak menteri 2023 pembangunannya sudah dapat dilaksanakan," katanya.

Baca Juga: Dijuluki Menteri Paling Tajir, Nilai Kendaraan Menko Luhut Binsar Cuma Sebesar Rp2,4 Miliar

Ia berharap feeder tol tersebut akan membuka akses Kabupaten Dharmasraya dan sejumlah kabupaten dan kota di tengah Sumatera ke Jalan Tol Trans Sumatera di lintas timur melalui Rengat.

Politisi PDIP menyatakan keberadaan feeder tol Dharmasraya-Rengat akan memangkas waktu tempuh menuju Jakarta hingga 11 jam.

"Jadi ini salah satu keuntungannya kalau saat ini Dharmasraya Jakarta butuh waktu 24 jam. Bila feeder tol ini selesai dan tol tersambung dari Rengat hingga Lampung, hanya butuh waktu 13 jam. Begitu juga kita harapkan akan meningkatkan ekonomi masyarakat," ungkap dia.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dharmasraya, Junaedi Yunus menambahkan hasil pra studi kelayakan jalur feeder tol diusulkan dua alternatif trase yang dapat dipilih sebagai jalur tersebut.

Ia menjelaskan trase pertama lebih pendek sepanjang 108 kilometer. Di Riau, trase ini diusulkan tersambung dengan tol trans Sumatera di Belilas, Inhu. Trase kedua lebih panjang, yakni 134 kilometer. Jalur ini diusulkan tersambung dengan tol trans Sumatera lebih ke utara dari usulan pertama. Tepatnya, di Simpang Japura, Rengat, Inhu.

Baca Juga: Total Kekayaan dan Aset Menko Luhut Binsar Pandjaitan, Pajaknya Luar Biasa

Menurutnya, Dharmasraya dan Inhu mengusulkan trase yang lebih pendek. Sementara, Pemkab Kuansing mengusulkan rute yang lebih panjang. Namun yang akan menentukan trase mana yang digunakan Hutama Karya sebagai pelaksana pembangunan jalan tol.

“Tentu tim Hutama Karya yang akan melaksanakan kelayakan itu, yang baru selesai kan pra FS (fisibilities study). Merekalah yang menentukan, mana yang paling menguntungkan,” katanya. (Antara)

Load More