SuaraSumbar.id - Masa tanggap darurat bencana pasca gempa bumi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, berakhir hari ini, Kamis (10/3/2022).
"Hari ini masa tanggap darurat berakhir dan tidak diperpanjang. Namun masuk ke masa transisi dari tanggap darurat menuju ke pemulihan," kata Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi.
Menurutnya, di masa transisi dari tanggap darurat ke pemulihan ini pihaknya akan terus memenuhi kebutuhan dasar bagi warga korban dampak gempa.
Terutama kebutuhan dasar seperti beras sembako, kesehatan dan tenda. Pemkab Pasaman Barat akan terus mencukupi kebutuhan warga korban gempa.
"Saat ini hampir semua pengungsi telah kembali dari tenda pengungsian. Mereka disiapkan tenda dekat rumahnya," katanya.
Ia mengatakan di masa transisi menuju pemulihan itu pemerintah akan menyiapkan hunian sementara bagi rumah yang rusak berat serta memenuhi kebutuhan dasar.
Bagi yang rumahnya mengalami rusak sedang dan ringan dan masih bisa dihuni maka akan disiapkan tenda di luar rumah.
"Memang kebutuhan tenda akan terus dipenuhi selama masa transisi ini. Selain hunian sementara dari pemerintah, PMI, pramuka dan relawan yang sudah mulai membuat hunian sementara," ujarnya.
Ia menegaskan pendataan kerusakan terus dilakukan hingga saat ini agar semua korban terdampak gempa nantinya bisa terbantu.
Baca Juga: Ribuan Pengungsi Gempa Pasaman Barat Pulang ke Rumah, Ratusan Orang Masih Bertahan di Tenda
"Hingga saat ini pendataan sudah mencapai 90 persen. Pendataan akan terus kami lakukan selama masa transisi yang bisa waktunya tiga bulan atau diperpanjang," ujarnya.
Ia menambahkan jika pendataan sudah 100 persen maka klasifikasi dan nilai bantuan akan ditentukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Untuk rusak berat dibantu oleh pemerintah pusat, rusak sedang oleh pemerintah provinsi dan rusak ringan oleh pemerintah daerah.
Daerah yang terparah terdampak gempa adalah di Kajai Kecamatan Talamau diikuti oleh Kecamatan Kinali dan Kecamatan Pasaman.
Hingga saat ini data sementara korban yang meninggal dunia 11 orang, pemukiman yang rusak mencapai 2.025 unit, fasilitas pendidikan 75 unit, fasilitas kesehatan 18 unit, infrastruktur 26, fasilitas ibadah 40 dan fasilitas pemerintah 42 unit. (Antara)
Berita Terkait
-
Pencarian 4 Korban Longsor yang Hilang Pasca Gempa Pasaman Barat Dihentikan
-
Dampak Gempa Pasaman Barat, 4.831 Rumah Warga Rusak
-
Penyakit ISPA Terbanyak Dialami Korban Gempa Pasaman Barat
-
Enam Hari Pasca Gempa Pasaman Barat, Ribuan Pengungsi Agam Telah Kembali ke Rumah
-
Niniak Mamak Menolak Bantuan Menag Yaqut pada Korban Gempa Pasaman Barat: Tidak Mengobati Luka Kami
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Jembatan Darurat di Palembayan Agam Hanyut, Air Sungai Meluap Lagi
-
93 Sekolah di Agam Liburkan Siswa hingga 22 Desember, Murid SD Paling Banyak
-
6 Sunscreen Wardah untuk Semua Jenis Kulit, Murah dan Bikin Wajah Cantik Sepanjang Hari
-
Kekayaan Bupati Aceh Selatan Mirwan MS, Terbang ke Mekkah Saat Daerahnya Diterjang Bencana
-
Siapa Bupati Aceh Selatan Mirwan MS? Dicopot Gerindra, Viral Umrah Saat Daerahnya Dilanda Bencana