Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 08 Maret 2022 | 20:03 WIB
Pakar ekonomi dari Unand, Syafruddin Karimi. [Dok.Covesia.com]

SuaraSumbar.id - Konversi Bank Nagari menjadi perbankan Syariah masih belum terwujud. Bahkan, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebut rencana tersebu belum berjalan maksimal.

Politisi PKS itu juga mendesak mundur petinggi Bank Nagari yang tidak berupaya mewujudkan hal tersebut.

Persoalan tersebut juga dikomentari Pakar Ekonomi dari Universitas Andalas (Unand), Syafrudin Karimi. Menurutnya, masyarakat saat ini menunggu tindakan urgen dari seorang Gubernur Sumbar.

"Konversi Bank Nagari ini hal yang sangat urgen dan membutuhkan tindakan urgen dari seorang Gubernur Sumbar. Kalau benar gubernur meragukan adalah sangat terhormat bila dia segera mengganti manajemen yang dinilai meragukan komitmennya untuk menjadikan Bank Nagari menjadi Syariah," katanya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Selasa (8/3/2022).

Baca Juga: Gubernur Sumbar Optimis Bandara Rokot Mentawai Beroperasi Agustus 2022

Dia mengatakan, jika gubernur tidak melakukan penggantian, maka publik pun akan meragukan komitmen gubernur untuk mengkonversi Bank Nagari Konvensional menjadi Bank Nagari Syariah.

"Publik menunggu sebuah tindakan yang urgen dari seorang Gubernur," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya keinginan konversi sudah ada sejak periode kepemimpinan gubernur Irwan Prayitno. Kemudian diperkuat lagi pada periode kepemimpinan Mahyeldi saat ini.

Menurutnya konversi ini merupakan wujud nyata dukungan Sumbar terhadap keinginan Presiden RI untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah.

"Kita sudah putuskan bahwasanya bank umum nagari dikonversi menjadi bank umum syariah. Itu Sudah diputuskan. Maka saya harap, jajaran direksi dan komisaris tidak ada berfikiran lain dibalik itu, kalau ada, berarti tidak sama semangatnya," ujar Mahyeldi.

Baca Juga: Minta Manajemen Bank Nagari Mundur, Politisi Gerindra Tuding Gubernur Sumbar Arogan dan Gertak Sambal

Load More