Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 07 Maret 2022 | 15:40 WIB
Komika dan Sutradara Ernest Prakasa saat jumpa pers film 'Teka Teki Tika' di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/12/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumbar.id - Wacana penundaan Pemilu 2024 terus menggelinding. Jika penundaan pemilu yang dimunculkan sejumlah Ketum partai politik ini berjalan, maka jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi tiga periode.

Jokowi dianggap tidak bersikap tegas terkait melubernya kabar penundaan pemilu yang diusulkan sejumlah Ketum Parpol.

Dilansir dari akun Twitter @NarasiNewsroom, pada tahun 2019 dan tahun 2021 Jokowi sudah memberikan pernyataan tidak ingin menjadi presiden selama tiga periode.

“Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode ada tiga menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya. Dua, ingin cari muka padahal saya udah punya muka. Yang ketiga, ingin menjerumuskan,” kata Jokowi tahun 2019, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Senin (7/3/2022).

Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Komitmen Jokowi Tetap Laksanakan Pemilu 2024: Tidak Pernah Ada Pembahasan Tentang Penundaan

“Saya tegaskan, saya tidak ada niat, tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode,” katanya lagi.

Namun, di tahun 2022 ini, Jokowi malah memberikan respon yang bertolak belakang terkait wacana penundaan Pemilu 2024. Dia mengatakan bahwa wacana tersebut adalah bagian dari demokrasi.

Pernyataan Jokowi itu dikomentari komika Ernest Prakasa. Dia menyindir sang presiden lewat cuitannya di akun Twitter.

“Anak dan menantu aja jadi kepala daerah. Nggak kaget lah,” tulis Ernest Prakasa.

Cuitan dari Ernest Prakasa itu pun turut ramai dengan komentar dari netizen. Ada berbagai macam komentar netizen yang tertulis di dalam unggahan tweet milik Ernest Prakasa yang pro maupun yang kontra.

Baca Juga: Arief Poyuono Sebut Pembangunan IKN Batal Jika Jokowi Lengser, Analis: Statement Sengaja Dibangun Menyesatkan!

“Ternyata masih ada milenial peduli demokrasi, kirain udah jadi penjilat semua. Hidup Ernest,” kata netizen dengan user akun @FathRasi.

“Setuju Koh, aturan tiga periode itu nggak pernah ada sejak 98, kalo mendadak muncul di ujung masa jabatan, itu namanya bukan tunduk konstitusi, tapi mengada-ngada bikin aturan baru buat jadi alasan sesuai konstitusi…” ungkap netizen dengan user akun @m_ikhsan90.

“Emang nggak boleh anak dan menantu jadi kepala daerah? Adakah peraturan yang dilanggar?” ujar netizen dengan user akun @EmrizalSyamsuar.

“Anak dan menantu menjabat bukan karena diwariskan, tapi ada proses pilkada di belakangnya. Mosok nggak paham mas,” kata netizen dengan user akun @IwanSupargiyan2.

Sebelumnya, Ernest menuliskan bahwa ia mendukung Jokowi pada tahun pertama dan tahun keduanya, namun dirinya enggan memilih Jokowi kembali apabila wacana presiden tiga periode diresmikan.

Load More