SuaraSumbar.id - Operasi transplantasi atau cangkok jantung babi ke manusia berhasil dilakukan di Amerika Serikat (AS). Dokter mengganti jantung pasien tersebut dengan jantung babi yang telah dimodifikasi secara genetika.
Saat ini, seorang pasien dengan penyakit jantung parah itu sudah berangsur pulih pasca menjalani cangkok jantung.
Operasi itu dilakukan oleh para dokter dari University of Maryland School of Medicine, AS. Operasi yang diyakini pertama kali terjadi itu membuktikan potensi cangkok jantung babi ke manusia dengan memanfaatkan teknik rekayasan genetika mutakhir.
Prosedur canggih itu digelar antara lain oleh Dr Bartley Griffith dan Dr Muhammad Mohiuddin (Kepala program Xenotransplantasi-transplantasi organ binatang ke manusia) di universitas tersebut pada 7 Januari 2022 lalu.
Baca Juga: Satu dari Empat Warga Tangsel Positif Omicron Usai Kunjungan Kerja ke Amerika Serikat
Jika kelak terbukti sukses, para ilmuwan berharap organ tubuh babi bisa membantu mengatasi kekurangan organ pada pasien yang membutuhkan donor organ.
"Ini merupakan terobosan, yang mengantar kita lebih lebih dekat pada solusi krisis organ. Saat ini kita kekurangan donor jantung manusia sementara pasien yang mengantre sangat panjang," kata Bartley Griffith, dokter yang mentransplantasi jantung babi ke pasien tersebut.
Menurut Griffith, pihaknya optimistis operasi cangkok jantung babi pertama di dunia itu akan membuka pilihan bagi pasien yang membutuhkan donor jantung di masa depan.
Pasien yang menerima jantung babi itu, David Bennett (57) mengatakan, prosedur tersebut merupakan pilihan terakhirnya.
"Pilihan saya adalah mati atau melakukan transplantasi ini. Saya ingin hidup. Saya sadar pilihan ini tidak memberi kepastian, tetapi ini adalah satu-satunya pilihan," ujar Bennett.
Baca Juga: Sumsel Jadi Percontohan Gasifikasi Batubara, Gandeng Perusahaan Amerika Serikat
Operasi itu sendiri digelar setelah lembaga pengawas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat (FDA) memberikan izin darurat.
Berita Terkait
-
Makin Panas, Trump Balik Ancam China dengan Tarif 50 Persen
-
ASEAN Harus Bersatu Lawan Tarif AS!
-
Lebih 50 Negara Protes Tarif Impor AS, Minta Negosiasi
-
DPR Akui Kekosongan Dubes Indonesia di AS Berdampak, Tapi Soal Tarif Menteri yang Harus Negosiasi
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Bahaya! JP Morgan Soroti Pernyataan Blunder Pejabat RI, Terbukti IHSG dan Rupiah Anjlok
-
IHSG Anjlok 8 Persen, Saham NETV Justru Terbang Tinggi Menuju ARA!
-
IHSG Terjun Bebas, Hanya 15 Saham di Zona Hijau Pasca Trading Halt
Terkini
-
BPBD Sumbar Ungkap Penyebab Banjir Rendam Puluhan Rumah di Pesisir Selatan: Sedimen Sungai Menumpuk!
-
Pembunuhan Sadis Seorang Pria di Pesisir Selatan: Tubuh Digergaji, Dicor dalam Bak Mandi Sejak 2023!
-
Harga Tiket Pesawat Padang-Jakarta Tembus Rp 10 Jutaan, ke Malaysia Hanya Rp 1,4 Juta
-
8 Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Pasaman Barat Selama Operasi Ketupat Singgalang 2025, 3 Tewas!
-
Langkah Hebat Desa Wunut, Bagi-Bagi THR dan Sediakan Jaminan Sosial untuk Warga