Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Sabtu, 08 Januari 2022 | 07:15 WIB
Ilustrasi vaksinasi anak di Bandar Lampung. Sebanyak 35.702 anak 6-11 tahun di Bandar Lampung telah di vaksin. [ANTARA]

SuaraSumbar.id - Presiden Brazil, Jair Bolsonaro mengkritik regulator kesehatan Anvisa atas kebijakan mengizinkan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 5-11 tahun.

Kritik itu muncul sehari setelah Menteri Kesehatan Brazil mengumumkan rencana untuk memvaksinasi kelompok usia itu. Apalagi, Bolsonaro dikenal karena keraguannya terhadap vaksin.

Dalam sebuah wawancara radio dia mengaku belum pernah mendengar ada anak yang meninggal lantaran Covid-19. Namun, dia mengatakan lagi bahwa Laura, putrinya yang berusia 11 tahun, tidak akan divaksinasi.

Bolsonaro mengatakan, vaksin dapat memiliki efek samping pada kesehatan anak, meski tidak menunjukkan bukti.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Brazil Kembali Menggila, 28 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia

Anvisa dan regulator kesehatan di seluruh dunia menemukan bahwa vaksin COVID-19 aman bagi anak usia 5 tahun ke atas.

"Apakah Anda akan memvaksinasi anak Anda ketika kemungkinan kematian (akibat COVID) hampir nol? Ada apa di balik ini? Apa kepentingan para maniak vaksin?" kata Bolsonaro.

Kemenkes Brazil pada Rabu mengumumkan mereka telah membeli 20 juta vaksin pediatrik dari Pfizer Inc dan vaksinasi sukarela untuk diberikan kepada anak usia 5-11 tahun yang akan dimulai akhir bulan ini.

Dalam unggahannya di media sosial pada Kamis, Bolsonaro menekankan bahwa vaksinasi tidak wajib.

"Tidak ada wali kota atau gubernur negara bagian yang dapat mencegah seorang anak pergi ke sekolah karena tidak divaksinasi," kata dia.

Baca Juga: Persikabo 1973 Sebut Pemain Brazil Ini Juga Cemarkan Nama Baik Klub di Indonesia

Bolsonaro memperingatkan bahwa Pfizer tidak bertanggung jawab atas efek samping apa pun yang kemungkinan ditimbulkan oleh vaksin pada anak-anak.

Load More