SuaraSumbar.id - Harimau sumatera yang masuk ke permukiman warga di Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), belum juga masuk ke box trap atau kandang jebak yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.
Namun, sosok satwa dilindungi bernama latin Panthera Tigris Sumatrae terekam kamera yang dipasang tim BKSDA Sumbar.
Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra mengatakan, kedua kandang jebak yang dipasang di lahan kebun kelapa sawit milik warga belum ada hasil setelah tiga hari dipasang semenjak Kamis (23/12) sampai Sabtu (25/12/2021).
"Kedua kandang jebak yang kita pasang masih kosong dan jejak kaki harimau yang baru tidak ada ditemukan," katanya.
Ia mengatakan, kedua kandang jebak itu dipasang dengan jarak sekitar 400 meter. Harimau itu sempat terekam kamera jebak yang dipasang dekat kandang pada Jumat (24/12) dini hari.
Namun satwa dilindungi Undang-undang 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistimnya itu hanya melintas di depan kandang jebak.
Setelah itu, harimau mengarah ke jalan dan masuk ke perkebunan milik warga.
"Di lokasi kandang banyak ditemukan jejak kaki harimau dan mengarah ke timur," katanya.
Pada Sabtu (25/12/2021) pagi, Resor KSDA Agam tidak menemukan jejak kaki harimau.
Baca Juga: 3 Rumah Warga Agam Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp 400 Juta
Dengan kondisi itu, satu unit kandang jebak dipindahkan ke lokasi arah jejak kaki harimau dengan jarak 700 meter. Pemasangan kandang jebak itu melibatkan masyarakat setempat.
"Kandang jebak kita pantau setiap pagi dan sore. Mudah-mudahan harimau masuk perangkap dalam waktu dekat," katanya.
Ia mengakui, pemasangan kandang jebak itu merupakan langkah terakhir yang dilakukan setelah konflik manusia dengan satwa liar.
Sebelumnya, Tim KSDA Agam telah melakukan pengusiran satwa ini selama 10 hari setelah satwa memangsa sapi milik warga setempat.
Setelah pengusiran dengan menggunakan bunyi-binyian, satwa itu kembali masuk pemukiman dan sempat mengejar ternak warga.
"Upaya penghalauan dan penanganan telah kita lakukan, namun harimau masih masuk permukiman, sehingga kita melakukan evakuasi," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
912 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau, Kerugian Capai Rp 18 Miliar Lebih
-
350 Ton Ikan Keramba Danau Maninjau Mati Lagi, Total 912 Ton
-
Rumah Gadang Warga Agam Terbakar, Pemilik Tewas
-
Ular Piton Panjang 7 Meter Kerap Muncul di Danau Maninjau Agam, Warga Resah
-
Jalan Masuk Tiku Lima Jorong Agam Banjir, Ribuan Warga Terisolir
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Dimana Lokasi Hunian Sementara Korban Banjir Bandang Agam? Pembangunannya Dikebut Pakai Dana BNPB
-
Tak Hanya Bantuan Logistik, PSI Padang Sediakan Potong Rambut Gratis bagi Penyintas
-
Pencarian Korban Banjir Bandang Agam Diperpanjang 15 Hari, Tim Gabungan Kerahkan Alat Berat
-
10 Jenazah Korban Banjir Bandang Dimakamkan Massal di Agam, Semua Tanpa Identitas!
-
Waspada Bencana Mengintai, Cuaca Ekstrem Sumbar Diprediksi hingga 13 Desember 2025