Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 21 Desember 2021 | 19:15 WIB
Bangkai ikan mati di Danau Maninjau. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Sebanyak 350 ton ikan keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), kembali dilaporkan mati pada Minggu (19/12/2021). Dengan begitu, total ikan keramba yang mati sejak awal Desember 2021 mencapai 912 ton.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira mengatakan, 350 ton ikan jenis nila dan mas itu milik 200 petani keramba jaring apung tersebar di Nagari Tanjung Sani.

"Ikan ini mulai mati semenjak Minggu (19/12) sampai Senin (20/12) akibat kekurangan oksigen setelah curah hujan tinggi disertai angin kencang melanda daerah itu," katanya, Selasa (22/12/2021).

Saat ini, bangkai ikan mengapung di perairan Danau Maninjau di Nagari Tanjung Sani. Dia telah mengimbau petani agar tidak membuang bangkai ikan ke dalam danau, agar tidak terjadi pencemaran.

Baca Juga: Rumah Gadang Warga Agam Terbakar, Pemilik Tewas

"Kita telah menyampaikan agar bangkai ikan harus dikubur, sehingga tidak terjadi pencemaran," katanya.

Ia mengakui, kematian ikan di Nagari Tanjung Sani ini merupakan yang kedua kalinya, karena pada 6 Desember 2021 sebanyak 50 ton ikan mati.

Sebelumnya, ikan di danau vulkanik itu mati di Nagari Koto Kaciak 300 ton, Nagari Koto Malintang 12 ton, Nagari Koto Gadang Anam Koto 200 ton.

"Total ikan mati sebanyaj 912 ton tersebar di empat nagari," katanya.

Akibat kejadian itu, kerugian petani sekitar Rp18,24 miliar, karena harga ikan di tingkat petani Rp20 ribu per kilogram.

Baca Juga: Ular Piton Panjang 7 Meter Kerap Muncul di Danau Maninjau Agam, Warga Resah

"Sebagian petani sudah ada memanen ikan dalam mengantisipasi kerugian," katanya. (Antara)

Load More