SuaraSumbar.id - Mantan Menteri Kesehatan RI, Siti Fadilah Supari, turut mengomentari ribut-ribut soal kemunculan Covid-19 varian Omicron. Menurutnya, tingkat bahaya Omicron tak seperti yang digembar-gemborkan seperti saat ini.
“Omicron itu karena mutasi dari sedikit protein, tetapi strain-nya tetap yang lama. Yang berubah sifatnya adalah yang ada di ujung protein itu,” ujar Siti Fadilah, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Senin (20/12/2021).
Melihat kenyataan tersebut, Siti berpendapat, saat ini kemunculan Omicron terlalu dibesar-besarkan dan hanya membuat rakyat awam ketakutan.
“Nah, kemudian didramatisasi gitu kayaknya, (sampai ada yang bilang) mati lo kalau kena Omicron,” tuturnya.
Lebih jauh, Siti Fadilah menambahkan, pandemi ini banyak menyimpan misteri. Ia menyoroti penyebutan nama virus yang tidak seperti biasanya.
“Makanya saya enggak ngerti, pandemi ini penuh dengan misteri. Nama virusnya saja tak seperti biasanya ketika kita menyebut virus. Padahal ada aturannya,” ungkapnya.
Saat ini, ada pendapat yang mengatakan, varian Omicron 500 kali lebih cepat menular dibandingkan varian lainnya. Namun, kata Siti, menurut hukum alam yang diketahuinya, makin mudah menyebar, maka virus tersebut makin ringan.
“Sifat virus memang begitu, kalau cepat menular seperti flu keganasannya rendah. Tetapi kalau semakin ganas, dia semakin sulit untuk menular,” terannya.
Pada akhirnya, Siti mengingatkan masyarakat untuk jangan panik seandainya terpapar varian Omicron. Ia juga meminta pemerintah tidak menaikkan level PPKM yang bisa berdampak bagi perekonomian Indonesia.
“Makanya jangan takut kena Omicron, Inysa Allah tak akan berbahaya. Menurut saya (pemerintah) juga jangan sampai menaik-naikkan level (PPKM), karena dampaknya besar bagi ekonomi kita yang mulai berjalan baik,” kata Siti.
Baca Juga: Jerman Sepakat Tak Lakukan Lockdown Saat Natal di Tengah Kewaspadaan Omicron
Berita Terkait
-
Guru Besar FKUI: Varian Omicron Diduga Sudah Menyebar Sebelum Kasus Pertama Ditemukan
-
Pemprov Kaltim Waspada Varian Omicron, Akui Masyarakatnya Taat Prokes
-
Covid-19 Varian OmicronMasuk Indonesia, Jateng Tingkatkan Testing
-
Varian Omicron Bikin Rumah Sakit di Inggris Kekurangan Staf, Ngeri!
-
Gegara Varian Omicron, Swedia Berlakukan Kebijakan Kartu Vaksin untuk WNA
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
BRI Peduli dan Sungai Watch Pasang 18 Trash Barrier di Tukad Badung
-
6 Pantangan Makanan Asam Urat yang Perlu Dihindari, Waspada!
-
Gunung Marapi Meletus 12 Kali: Status Waspada, Warga Diminta Siaga!
-
Polresta Padang Gagalkan Bentrokan Pelajar di Berok Nipah, Puluhan Remaja Diamankan
-
CEK FAKTA: Salsa Erwina Gabung ke Kabinet Merah Putih, Benarkah?