Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 26 November 2021 | 06:15 WIB
Proses pengerjaan batik tulis. [Dok.Istimewa]

“Kampanye Gernas BBI yang intens dilakukan pemerintah juga bertujuan meningkatkan UMKM/IKM onboarding di plaform digital, dengan target sebanyak 30 juta UMKM/IKM onboarding pada tahun 2023,” katanya.

Di sisi lain, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyebutkan bahwa sebanyak 15,9 juta UMKM di Indonesia sudah terhubung dengan ekosistem digital.

"Naik 100 persen jika dibandingkan sebelum pandemi yang masih di angka 8 juta UMKM," katanya, dikutip dari Suara.com.

Menurut Teten, Presiden Joko Widodo menargetkan hingga tahun 2024, sebanyak 30 juta pelaku UMKM sudah terhubung dengan ekosistem digital.

Baca Juga: Daftar Diskon Harbolnas 12.12 Tahun 2021, Terlengkap dan Terbaru

"Saat ini tren pasar dinamis dan sangat cepat, makanya harus ada pendampingan kepada UMKM agar bisa beradaptasi, inovasi produk, dan transformasi ke digital. Semangat ini harus diadopsi oleh semua pihak yang terlibat," katanya.

Ia mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM sudah menyusun ekosistem transformasi UMKM masa depan yang berbasis kreativitas dan inovasi teknologi.

"Ini bisa menjadi masa depan ekonomi Indonesia. Apalagi kita tahu 99,9 persen tulang punggung kita adalah sektor UMKM, sehingga perlu ada dukungan dan pendampingan ekspor," katanya.

Komitmen Pemprov Sumbar dan Pemerintah Pusat

Digitalisasi UMKM sepertinya sudah menjadi harga mati, lebih-lebih di tengah pandemi Covid-19. Hal ini terlibat dari dukungan penuh pemerintah pusat hingga ke daerah. Pemprov Sumbar pun juga telah menyatakan komitmennya untuk mendukung digitalisasi UMKM.

Baca Juga: Begini Cara Cek Resi Shopee Express Cepat dan Mudah

Jumlah UMKM di Sumbar yang terdata kini mencapai 590 ribu unit. Beragam macam usahanya. Mulai dari kuliner, pakaian, produk olahan kopi, teh, dan sebagainya. Namun, masih banyak dari ratusan ribu UMKM tersebut yang belum maksimal memanfaatkan dunia digital untuk mempromosikan produknya.

Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldi mengatakan, di era revolusi industri 4.0, perkembangan teknologi digital menjadi kunci pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, pelaku usaha juga dituntut memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana meningkatkan promosi dan pemasaran.

"Strategi marketing menggunakan SEO berhubungan dengan timbulnya brand awareness. Apabila konsumen sudah aware dengan produk atau jasa yang kita ditawarkan, pastinya akan berkesinambungan dengan peningkatan penjualan," kata Audy saat menjadi keynote speaker di acara Talkshow Digital Marketing, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, teknologi kini telah selaras dengan UMKM, baik usaha kecil maupun usaha rumah tangga. Esensi 4.0 menyebabkan segala sesuatu terkoneksi dengan internet.

"Pandemi berdampak pada percepatan digitalisasi di Indonesia. Jika sebelumnya usaha bergerak secara konvensional dimana proses jual beli lebih terarah pada proses tatap muka atau mengandalkan media TV, radio, koran, majalah, brosur atau flyer. Dengan adanya digitalisasi proses tersebut bergeser dengan memanfaatkan berbagai platform media sosial. Mungkin empat tahun ke depan seluruh lini bisnis sudah digital," katanya.

Audy juga kerap membantu mempromosikan produk pelaku UMKM di Sumbar lewat Instagram pribadinya yang berjumlah 44 ribu lebih pengikut. Menurutnya, cara sederhana itu, setidaknya bisa mengenalkan produk pelaku usaha di Sumbar kepada netizen yang tersebar di nusantara.

Load More