Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 18 November 2021 | 18:54 WIB
ilustrasi penangkapan, borgol. [Envato Elements]

SuaraSumbar.id - Seorang petarung MMA, Akmal Khozhiev diduga membunuh seorang dokter setelah berdebat tentang vaksin Covid-19.

Mengutip Suara.com, Kamis (18/11/2021), beberapa laporan dari Guam termasuk dari Pacific Daily News menyebut petarung MMA profesional itu didakwa dengan pembunuhan berat dan penyerangan berat.

Ia diduga menikam seorang dokter berusia 44 tahun, Miran Rabati karena selisih pendapat tentang vaksin di mana Khozhiev tak percaya dengan vaksinasi.

Menurut laporan, Polisi Guam menanggapi keluhan gangguan di Tamuning, di mana petugas melihat Khoziev berlumuran darah, mengatakan, "Saya membunuhnya."

Baca Juga: Duh, Petarung MMA Bunuh Dokter Setelah Berdebat tentang Vaksin

Petarung MMA 3-1 itu ditahan sebelum petugas di tempat kejadian menemukan tubuh Rabati tertelungkup dalam genangan darah. Rabati dinyatakan meninggal di tempat.

Menurut laporan saksi mata, kedua pria itu berada di kompleks apartemen tempat insiden itu terjadi, makan malam sebelum pertengkaran tentang vaksinasi dimulam.

Khozhiev kemudian mencekik Rabati dari belakang dan dua wanita mencoba menaklukkan pria berusia 27 tahun itu di mana salah satunya dipukul di kepal.

Khozhiev diduga menikam korban, yang kemudian mencoba meninggalkan kompleks sebelum ditikam dengan pisau beberapa kali di leher.

Jaminan ditetapkan pada $ 1 juta yang setara Rp 14,2 miliar ketika dia membuat penampilan pengadilan pertamanya Rabu lalu.

Baca Juga: Jangan Jadi Atlet UFC Sebelum Menyimak Petuah Khabib Nurmagomedov Ini

Load More