Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 09 November 2021 | 09:15 WIB
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar. [Dok.Covesia.com]

SuaraSumbar.id - Proyek galian drainase di Kelurahan Bukik Cangang Kayu Ramang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) menewaskan dua orang pekerja. Keduanya terjepit dan tertimbun material galian drainase, Senin (8/11/2021) sore.

Pasca kejadian itu, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar meninjau lokasi tewasnya pekerja. Dia berjanji akan segera mengeluarkan surat evaluasi pengerjaan galian drainase di daerah rawan.

“Kita akan mengevaluasi kegiatan kontruksi yang sedang diselenggarakan Pemkot Bukittinggi di area rawan bencana seperti ini,” katanya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com.

Menurutnya, evaluasi ini dilakukan untuk memastikan keselamatan pekerja, sehingga hal tragis seperti ini tidak terulang lagi.

Baca Juga: Dua Orang Pekerja Proyek Drainase di Bukittinggi Tewas Terjepit

“Kita belum tahu. 1×24 jam akan kita keluarkan hasil evaluasi pekerjaan di lokasi ini,” katanya saat ditanya apakah proyek itu akan dihentikan atau tidak.

Sebelumnya diberitakan, dua orang pekerja proyek perbaikan drainase di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan tewas terjepit di lubang galian. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (8/11/2021).

Informasi itu dibenarkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi, Ibentaro Samudra. Menurutnya, kedua korban telah berhasil dievakuasi.

"Keduanya telah dievakuasi dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Kedua korban bernama Jodi (27) asal Pasaman dan Heri (33) asal Palupuah, Kabupaten Agam," katanya.

Para korban tertimbun diduga akibat longsor di tebing bukit yang kebetulan dekat dengan galian drainase. Kedalaman galian tersebut mencapai lima meter.

Baca Juga: Meresahkan, Pengamen di Kawasan Jam Gadang Bukittinggi Ditangkap Satpol PP

Load More