Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Minggu, 07 November 2021 | 15:15 WIB
Ilustrasi media sosial (unsplash/@dole777)

SuaraSumbar.id - Media sosial (medsos) kini menjadi kebutuhan mayoritas orang, terutama para remaja. Medsos digunakan untuk berinteraksi dengan dengan orang lain, atau juga untuk mencari hiburan semata.

Sebuah studi yang diterbitkan jurnal Personality and Individual Differences mengungkapkan bahwa remaja perempuan yang kegandrungan bermain medsos dapat mempengaruhi psikologis.

Apalagi, medsos selalu dipenuhi model-model cantik, memiliki body goals, dan mereka terlihat menjalani kehidupan sempurna. Hal ini ternyata memengaruhi penonton secara emosional, terutama remaja perempuan yang memiliki perfeksionis.

Remaja perempuan sangat rentan terhadap standar kecantikan yang dianggap sempurna itu, membuat kecemasan dan rasa tidak aman, atau insecurity, makin intens.

Baca Juga: Potret Mobil Parkir Mepet dengan Gerobak Pedagang Kaki Lima, Timbulkan Pro dan Kontra

Dampak ini paling berpengaruh pada remaja perempuan yang memiliki sifat perfeksionis. Sebab, mereka cenderung menetapkan standar terhadap diri sendiri tanpa kompromi.

"Studi baru kami menunjukkan bahwa perfeksionisme adalah salah satu karakter yang dapat membuat perempuan muda rentan terhadap efek berbahaya media sosial," jelas peneliti Marianne Etherson dari York St John University, dikutip dari Suara.com, Minggu (7/11/2021).

Selain itu, banyak yang merasa tidak cukup setelah melihat kehidupan orang lain yang sudah 'diubah' seolah menjadi sempurna.

Alasannya, media sosial menyediakan peluang bagi para remaja perempuan ini untuk membandingkan penampilan mereka dengan orang lain.

Studi ini juga menunjukkan bahwa wanita sering melihat diri mereka secara negatif akibat perbandingan tersebut.

Baca Juga: Viral Istri Ngomel Ketika Hendak Ditolong Suami Usai Kecelakaan, Malah Pilih Main Ponsel

Telah terbukti bahwa kekhawatiran akan citra tubuh pada wanita dapat mengurangi kebahagiaan dan meningkatkan perasaan terasing secara sosial.

Selain itu, studi ini juga menemukan sifat perfeksionisme pada orang-orang muda telah meningkat, yang mana sangat mengkhawatirkan karena dapat menyebabkan depresi, gangguan makan, bahkan pikiran untuk bunuh diri.

Load More