SuaraSumbar.id - Pandemi Covid-19 ternyata tidak menjadi motivasi perokok untuk berhenti dari kebiasaan menghisap asap tembakau. Hal ini terungkap dari hasil penelitian kerja sama Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), dan Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia.
“Korelasi antara Covid-19 dengan pengurangan merokok masih terbatas, terutama bagi mereka yang saat ini masih merokok. Mereka pun menjadi kelompok yang rentan terpapar Covid-19,” kata Wakil Tim Peneliti, Krisna, dikutip dari Suara.com, Rabu (3/11/2021).
Meski terdapat bukti ilmiah bahwa merokok dapat memperparah Covid-19, Krisna mengatakan bahwa mayoritas perokok tidak mempercayai bukti ilmiah tersebut.
Sebaliknya, berdasarkan penelitian pada Mei 2021 itu, sebanyak 84 persen dari responden mantan perokok dan bukan perokok mempercayai bahwa perilaku merokok tidak menguntungkan terutama saat mereka terjangkit Covid-19.
Sementara itu, dari penelitian pada Desember 2020 sampai Januari 2021, sebanyak 3 persen dari 412 responden perokok mengaku meningkatkan konsumsi rokok selama 10 bulan pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia.
Di samping itu, 55 persen responden tidak mengubah jumlah rokok yang dikonsumsi per hari. Hanya 42 persen responden yang mengaku mengurangi konsumsi rokoknya.
“Berdasarkan tindak lanjut penelitian tersebut, yang berupa wawancara mendalam, kami menemukan bahwa perokok mengurangi konsumsi rokok untuk menghemat belanja mereka,” terang Krisna.
Sementara itu, perokok yang meningkatkan konsumsi rokoknya di tengah Covid-19 beralasan bahwa mereka telah kecanduan dan tidak bisa berhenti merokok lagi.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat 24 persen responden rokok yang beralih kepada rokok dengan harga lebih murah untuk menghemat pengeluaran mereka.
Baca Juga: Inggris Menjadi Negara Pertama yang Resepkan Vape sebagai Produk Medis
“Kami melihat bagaimana harga menjadi pertimbangan bapak dan ibu yang masih merokok. Harga juga menentukan rokok mana yang dipilih sehingga kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan harga rokok akan memengaruhi pengambilan keputusan di level individu,” ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gesit dan Irit, 5 Rekomendasi Mobil Mungil Mulai Rp 40 Jutaan untuk Pemula
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- 1 Detik Main di Europa League, Dean James Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia
- 3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
Pilihan
-
Kemenangan Besar Timnas Indonesia U-23 atas Brunei Bisa Sia-sia Jika Ini Terjadi
-
Emas Antam Hari Ini Terjungkal, Harganya Tembus Rp 1.908.000/Gram
-
Transparansi Adalah Juara Sejati: Mewujudkan Sepak Bola yang Jujur Lewat Piala Presiden 2025
-
Ferarri Kapten! Ini Daftar Starting XI Timnas Indonesia U-23 vs Brunei
-
Utang RI Membengkak, Sri Mulyani Tetap Santai: Masih Prudent dan Terukur
Terkini
-
Kronologi Gadis Hilang 3 Hari di Padang Pariaman, Begini Kondisinya Ditemukan di Jurang!
-
Peserta BPJS Kesehatan Capai 278,1 Juta Jiwa, UHC Sumbar 95,52 Persen!
-
Nasib 11 Korban Kapal Terbalik di Mentawai, Selamat Usai Berenang 10 Km ke Daratan!
-
Kedai Minyak Terbakar di Padang, 2 Warga Luka-Luka!
-
Kronologi 7 Korban Kapal Terbalik di Mentawai Selamat, Berenang 6 Jam ke Daratan