SuaraSumbar.id - Kemunculan video porno saat ujian via Google Meet mengejutkan para siswa kelas 2 sekolah menengah di Kuala Lumpur, Malaysia.
Mengutip Suara.com, Minggu 17/10/2021), dua orang tua siswa mengatakan, insiden itu terjadi ketika siswa mengikuti ujian desain dan teknologi (RBT) yang dilakukan melalui platform Google Meet.
Kedua orang tua yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut mengatakan kepada FMT, jika guru segera memerintahkan siswa untuk keluar dari kelas online tersebut.
Insiden tersebut cukup membuat frustrasi para orang tua, siswa, maupun guru, karena mereka tidak mengetahui siapa yang membagikan video porno tersebut.
Orang tua mengatakan video porno tersebut hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang memiliki akses sebagai host kelas online itu.
"Kami tidak yakin bagaimana ini bisa terjadi. Kami pikir kelas (di Google Meet) mungkin telah diretas," kata salah satu orang tua.
"Beberapa orang tua di grup obrolan WhatsApp telah menyarankan untuk melaporkan indisen tersebut kepada polisi," tambahnya.
Salah satu orang tua murid mengatakan video porno itu adalah kasus besar di bawah Undang-Undang Pelanggaran Seksual Terhadap Anak 2017 dan Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia 1998.
"Moral anak-anak kita sedang dihancurkan. Saya berharap guru bisa membuat laporan polisi dan juga melaporkan ini ke Malaysian Communications and Multimedia Commission (MCMC). Jika ada bukti bahwa siswa terlibat, mereka tidak boleh diberi ampun," jelasnya.
Baca Juga: Siswa SMP di Malaysia Dihebohkan Kemunculan Video Porno saat Ujian Online
Kasus tersebut juga menarik perhatian para anggota parlemen setempat dan menuntut Kementerian Pendidikan untuk menyelidikinya.
Anggota Parlemen Kulai Teo Nie Ching mendesak Kementerian Pendidikan Malaysia (MoE) untuk menyelidiki sepenuhnya insiden video porno tersebut.
"Kementerian Pendidikan harus menggunakan semua sumber daya dan keahliannya untuk memastikan keamanan siswa saat kelas online," kata Teo Nie Ching dikutip dari Malay Mail.
Teo Nie Ching juga mendesak MoE untuk memastikan konten yang dibagikan di platform Google Meet aman, serta membuat aturan atau pedoman kelas online agar tidak dibajak atau diretas.
Seorang guru mengklaim bahwa masalah tersebut disebabkan oleh siswa yang membagikan tautan ke ruang kelas Google Meet kepada siswa lain.
Guru lain di sekolah tersebut yang juga tidak ingin disebutkan namanya membenarkan insiden tersebut, tetapi menolak berkomentar tentang masalah tersebut.
Berita Terkait
-
Piala Thomas: Indonesia Optimistis Hadapi Malaysia di Perempat Final
-
Politisi Malaysia Ini Sebut Banyak Remaja Terdorong Bunuh Diri Karena Nonton Film Drakor
-
Viral Politikus Malaysia Sebut Drakor Pemicu Bunuh Diri, Warganet Tak Terima
-
Siaran Langsung TVRI Perempat Final Piala Thomas 2021: Indonesia vs Malaysia Hari Ini
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Polisi Tangkap Pria Pemeras Petugas Parkir di Pasar Ateh Bukittinggi
-
QRIS BRI Mudahkan Transaksi di FLOII Expo 2025, Dukung Inklusi Keuangan di Sektor Holtikultura
-
CEK FAKTA: BGN Benarkan Baki Program MBG Mengandung Lemak Babi, Benarkah?
-
USS 2025 Presented by BRImo Hadir dengan Wajah Baru, Perluas Konsep Jadi Curated Lifestyle Market
-
Bahaya Kurang Tidur Malam Hari, Bisa Merusak Otak hingga Jantung!