Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 29 September 2021 | 10:15 WIB
Ketua Tim Penilai Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya Bidang Kelautan, Nursyah Rizal (kanan) melihat sumur tua di Pulau Angso Duo, Kota Pariaman, Sumbar. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Kuburan panjang Katik Sangko dianggap sebagai daya tarik yang menggoda wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Angso Duo Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Hal itu dinyatakan Tim Penilai Satyalencana Wira Karya 2021 saat meninjau Pulau Angso Duo Pariaman, Selasa (28/9/2021).

"Tadi kami ke Pulau Angso Duo, di situ ternyata ada cerita yang bisa dijadikan salah satu daya tarik supaya orang punya alasan mengeluarkan uang dan mau ke sana," kata Ketua Tim Penilai Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya Bidang Kelautan, Nursyah Rizal.

Katik Sangko merupakan pengawal tokoh penyebar agama Islam di pesisir pantai, yakni Syekh Burhanuddin. Selain itu, juga ada sumur tua.

Baca Juga: 8 Anjal Ditangkap Satpol PP Pariaman, Ada Warga Pekanbaru dan Medan

Hanya saja, kata Nursyah, dia tidak menemukan papan informasi tentang kuburan panjang dan sumur tua di Pulau Angso Duo.

Menurutnya, informasi terkait dengan kuburan panjang dan orang yang dimakamkan di pulau tersebut harus disampaikan kepada masyarakat luas.

"Kalau untuk segmen lokal orang sudah ngerti tapi kalau mau luaskan pasar maka kita harus menjangkau orang yang tidak tahu," katanya.

Ia pun mengusulkan Pemerintah Kota Pariaman menggali lebih dalam terkait sejarah penamaan Pulau Angso Duo dan hal-hal menarik lainnya di pulau tersebut.

Pulau Angso Duo merupakan salah satu pulau yang dibuka oleh pemerintah untuk objek wisata dan banyak dikunjungi wisatawan. Objek wisata itu sempat ditutup karena pandemI Covid-19 namun sekarang dibuka kembali dengan kunjungan terbatas.

Baca Juga: Puluhan Desa di Pariaman Zona Hijau Covid-19

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Dasril mengatakan tim penilai terkejut dengan potensi yang dimiliki daerah itu, mengapresiasi kerja sama dengan sejumlah pihak, serta sarana dan prasarana yang dimiliki.

"Tim pun memberikan masukan untuk pengembangan pariwisata di Pariaman, di antaranya sejarah kuburan panjang dan sumur tua," ujarnya.

Ia mengatakan, dia akan menyampaikan saran tersebut kepada organisasi perangkat daerah terkait untuk menindaklanjutinya.

Kedatangan tim penilai tersebut yaitu untuk melihat secara langsung pengelolaan, pengembangan, dan pembangunan kelautan di Kota Pariaman karena wali kota setempat masuk ke dalam 5 besar calon penerima Satya Lencana Wira Karya 2021. (ANTARA)

Load More