Misalnya saja, proses sampling, hingga dilakukan pemeriksaan maka dibutuhkan waktu kira-kira delapan jam.
Dengan waktu demikian, harga yang ditetapkan Pemerintah sudah mempertimbangkan beragam biaya, seperti biaya produksi, biaya operasional dan lainnya.
“Rata-rata teknologinya sama, waktunya sama dan bahan (tes) sama. Sehingga harga yang ditetapkan Pemerintah itu saya nilai sudah wajar,” ujarnya dihubungi, Sabtu (3/9/2021).
Prof Yu berpendapat kebijakan harga yang lebih tinggi dari yang ditetapkan Pemerintah ialah kebijakan internal klinik atau fasilitas kesehatan tersebut yang tentu membutuhkan pengawasan.
“Hukum pasar akan berlaku. Jika banyak yang sudah sesuai standar Pemerintah, maka masyarakat berhak memilih,” tegas ia.
Meski harga PCR mengalami penurunan, keinginan masyarakat melakukan pemeriksaan PCR masih rendah. Sebagian besar menganggap tes PCR kebutuhan mewah yang dipenuhi saat sudah mendesak dan diperlukan.
Terlebih situasi pandemi COVID-19, mengharuskan masyarakat bertahan dalam kondisi ekonomi yang belum pasti seperti saat ini.
Neli, Pegawai swasta di Palembang mengakui tes PCR akan dilakukannya jika mendesak, seperti melakukan perjalanan dinas atau keperluan keluarga mendadak.
“Harganya masih mahal. Dengan Rp525.000 sebenarnya bisa dipergunakan untuk kebutuhan lainnya. Jika tidak mendesak, maka itu kebutuhan mewah,” aku ia.
Baca Juga: Dukungan Masyarakat Samarinda Soal Penurunan Harga Swab Test PCR
Penolakan melakukan tes PCR juga diungkap Kriwil. Meski ia termasuk kelompok wajib tes karena adan temannya terinfeksi COVID-19, ia pun menolak tes PCR.
Remaja ini lebih memilih isolasi mandiri atau isoman di rumah dan menghindari kontak dengan keluarga dan tetangga. Dengan penyakit paru yang juga diidapnya, Kriwil lebih memilih pengobatan tradisional dan menghindari kontak dengan siapapun.
Di sisi lain, setelah penetapan tarif PCR disampaikan Presiden Joko Widodo, aktivitas penelusuran baik testing dan tracking virus COVID-19 meningkat.
Berdasarkan informasi di laman Dinkes.palembang.go.id diketahui jika angka tracking mulai naik.
Berdasarkan sumber data data yang sama, per tanggal 3 September 2021 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi sebanyak 29.832 orang dengan peningkatan pemeriksaan laboratorium PCR dan antigen sebesar 931 orang menjadi 122.029 orang.
[Kontributor: Fitria]
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Harga Emas Antam Mulai Melonjak Lagi Jadi Rp 1.932.000 per Gram
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
Terkini
-
Daftar 13 Nagari Pemekaran di Agam, Tunggu Verifikasi dari Pemerintah Pusat!
-
Kolaborasi BRI dan INDODAX Hadirkan Kartu Debit Co-Branding untuk Perkuat Akses Keuangan Digital
-
7 Link DANA Kaget Terbaru, Buruan Klaim Sebelum Kehabisan!
-
Apa Itu Kota Gastronomi? Sering Diucapkan Wali Kota Padang
-
Sentuhan Digital BRI Bantu Pengusaha Muda Bali Promosikan Fashion Lokal ke Pasar Global