SuaraSumbar.id - Penyelenggaraan Basapa atau ziarah di daerah Ulakan pada Safar 1443 Hijriah diperbolehkan di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur mengatakan penyelenggaraan Basapa dapat dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Penyelenggaraan Basapa tahun ini jatuh pada 22 September 2021 masih pada masa pandemi, oleh karenanya perlu persiapan yang lebih matang agar Basapa tidak menjadi klaster baru COVID-19 di Padang Pariaman," kata dia di Parit Malintang, Jumat (10/9/2021) dikutip dari ANTARA.
Ia mengatakan Basapa merupakan kebiasaan rutin warga yang dilaksanakan setiap tahun dan menjadi tambahan ibadah setiap Safar, di mana para peziarah tidak hanya datang dari dalam daerah namun juga dari luar, hingga wilayah Sumatera bagian tengah.
“Pandemi telah berlangsung selama 1,5 tahun. Oleh sebab itu, ada beberapa pertimbangan dalam pelaksanaan Basapa ini, mengingat COVID-19 di Kabupaten Padang Pariaman sudah melandai, jadi harus berhati-hati agar Basapa tidak menjadi klaster baru," ujarnya.
Apalagi, menurut dia, jamaah syatariah yang datang untuk melaksanakan ziarah bisa mencapai ratusan ribuan orang.
Oleh karena itu, diperlukan pengamanan dan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Suhatri juga mengatakan banyak dari ulama besar yang meminta agar Basapa tidak dilarang sama seperti tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, katanya, perlunya Basapa dilaksanakan pada masa pandemi juga namun tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Baca Juga: Bupati Solok tak Hadir Mediasi, Polda Sumbar Lanjutkan Penyelidikan Laporan Ketua DPRD
Ia juga mengatakan perlunya dukungan dari OPD terkait agar Basapa tidak menjadi klaster baru, seperti melalui pembukaan posko COVID-19 di dekat makam di setiap pintu masuk.
"Perlu dipastikan yang bisa ikut hanya yang dekat dari Padang Pariaman. Basapa dapat dijadikan momen untuk mempercepat vaksin demi amannya penyelenggaraan," lanjutnya.
Dalam penyelenggaraan Basapa ini, ia juga meminta para peziarah yang berasal dari luar Padang Pariaman dapat memperlihatkan sertifikat vaksinasi, sedangkan bagi peziarah yang belum mempunyai sertifikat vaksinasi bisa langsung vaksin di lokasi.
"Karena Dinas Kesehatan juga akan menyediakan posko vaksin dan 'rapid' (tes cepat) antigen, sehingga ini perlu disosialisasikan sebelum Basapa dilaksanakan," ujarnya. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
Terkini
-
CEK FAKTA: Kejagung Sita Uang Jokowi Triliunan Rupiah, Benarkah?
-
Bebek dan Angsa Dimangsa Harimau Sumatera, Warga Agam Ketar-ketir!
-
Galaxy Z Fold7 Wujudkan Semangat Pahlawan Masa Kini
-
Diakui Dunia: BRI Raih Penghargaan dari Asia Sustainability Reporting Awards 2025
-
Lebih dari Sekadar CSR, BRI Kumpulkan 4 Ton Lebih Sampah Plastik Lewat RVM Inovatif