Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 11 September 2021 | 09:40 WIB
Bupati Pasaman Barat Suhatri Bur rapat penyelenggaraan Basapa. [ANTARA]

SuaraSumbar.id - Penyelenggaraan Basapa atau ziarah di daerah Ulakan pada Safar 1443 Hijriah diperbolehkan di Padang Pariaman, Sumatera Barat

Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur mengatakan penyelenggaraan Basapa dapat dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Penyelenggaraan Basapa tahun ini jatuh pada 22 September 2021 masih pada masa pandemi, oleh karenanya perlu persiapan yang lebih matang agar Basapa tidak menjadi klaster baru COVID-19 di Padang Pariaman," kata dia di Parit Malintang, Jumat (10/9/2021) dikutip dari ANTARA.

Ia mengatakan Basapa merupakan kebiasaan rutin warga yang dilaksanakan setiap tahun dan menjadi tambahan ibadah setiap Safar, di mana para peziarah tidak hanya datang dari dalam daerah namun juga dari luar, hingga wilayah Sumatera bagian tengah.

Baca Juga: Bupati Solok tak Hadir Mediasi, Polda Sumbar Lanjutkan Penyelidikan Laporan Ketua DPRD

“Pandemi telah berlangsung selama 1,5 tahun. Oleh sebab itu, ada beberapa pertimbangan dalam pelaksanaan Basapa ini, mengingat COVID-19 di Kabupaten Padang Pariaman sudah melandai, jadi harus berhati-hati agar Basapa tidak menjadi klaster baru," ujarnya.

Apalagi, menurut dia, jamaah syatariah yang datang untuk melaksanakan ziarah bisa mencapai ratusan ribuan orang.

Oleh karena itu, diperlukan pengamanan dan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Suhatri juga mengatakan banyak dari ulama besar yang meminta agar Basapa tidak dilarang sama seperti tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, katanya, perlunya Basapa dilaksanakan pada masa pandemi juga namun tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca Juga: Dua Remaja Dilaporkan Hilang Terseret Ombak Pantai Padang

Ia juga mengatakan perlunya dukungan dari OPD terkait agar Basapa tidak menjadi klaster baru, seperti melalui pembukaan posko COVID-19 di dekat makam di setiap pintu masuk.

"Perlu dipastikan yang bisa ikut hanya yang dekat dari Padang Pariaman. Basapa dapat dijadikan momen untuk mempercepat vaksin demi amannya penyelenggaraan," lanjutnya.

Dalam penyelenggaraan Basapa ini, ia juga meminta para peziarah yang berasal dari luar Padang Pariaman dapat memperlihatkan sertifikat vaksinasi, sedangkan bagi peziarah yang belum mempunyai sertifikat vaksinasi bisa langsung vaksin di lokasi.

"Karena Dinas Kesehatan juga akan menyediakan posko vaksin dan 'rapid' (tes cepat) antigen, sehingga ini perlu disosialisasikan sebelum Basapa dilaksanakan," ujarnya. (ANTARA)

Load More